(Vibiznews – Property) – Generasi milenial telah menjadi sasaran pasar utama pengembang properti. Sebagai kelompok karyawan baru bekerja, para milenial ini masih masuk kelompok menengah ke bawah dalam hal pendapatannya. Pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 yang diadakan pada 2 – 10 Februari 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan menyediakan berbagai tawaran yang nampaknya cukup menarik.
Sejumlah kemudahan ditawarkan, mulai dari kemudahan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga cicilan rumah yang hanya Rp.900 ribuan. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan khususnya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, karena tak sedikit pengembang yang menawarkan rumah-rumah yang disubsidi oleh pemerintah, demikian rilis dari Inapex hari ini (4/02).
Beberapa penawaran yang sesuai bagi kelompok milenial, di antaranya dari pengembang PT Prima Tossa Perkasa, yang menawarkan uang muka atau DP hanya sebesar Rp 1,5 juta untuk rumah tipe 22/60 di Tambun Utara, Bekasi. Besanya uang cicilan pun hanya di kisaran Rp 900.000 untuk calon pembeli usia 20 tahun.
Sementara itu, pengembang lainnya, PT Bumi Pratama Cemerlang menawarkan rumah subsidi tipe 30/60 dengan uang muka Rp 1,4 juta dan cicilan Rp 869.300 selama 25 tahun di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Serta, PT Nusagilang Idaman yang menawarkan rumah subsidi tipe 30/60 di Cileces, Tangerang. Uang muka yang ditawarkan Rp 8 juta dan cicilan Rp 1 jutaan selama 20 tahun. Kelompok pengembang ini berada di sekitar stand FLPP.
Kelompok rumah subsidi ini disebutkan banyak diminati, termasuk oleh generasi milenial dan pasangan yang baru menikah. Sebab, harganya yang relatif yang lebih murah dibanding rumah nonsubsidi.
Selain itu, sejumlah proyek hunian komersil juga disebutkan tak kalah permintaannya, karena para pengunjung yang datang bukan saja beli rumah untuk dihuni tapi juga ingin investasi properti.
Sementara itu, dalam acara pembukaan pameran IPEX 2019 yang dibuka oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno diharapkan para pengembang serta pihak Bank Tabungan Negara (BTN), sebagai official bank, bisa mempertimbangkan aspek kepentingan masyarakat dalam memenuhi permintaan properti.
Itu sebabnya, Menteri Rini dalam berkeliling booth acapkali menanyakan berapa dekat proyek propertinya dengan transportasi publik. Rini disebutkan juga meminta ke BTN dalam memberikan pembiayaan kepada developer-developer harus memperhatikan juga fasilitas pendukungnya seperti transportasi, ruangan anak bermain, dan sebagainya, demikian dilansir dari Inapex (4/02).
Indonesia Properti Expo merupakan pameran yang telah dirintis sejak tahun 1992, dan diadakan secara regular setiap tahunnya. Bank BTN selalu menjadi official Bank dalam pamaran ini.
Analis Vibiznews melihat bahwa dalam menggarap segmen milenial, pihak pengembang maupun bank harus bekerjasama untuk menyediakan produk atau proyek properti yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi milenial. Bukan hanya harga yang relatif terjangkau dan cicilan yang dalam kemampuan, namun juga aksesibilitas transportasi ke daerah komersial dan perkantoran perlu diperhatikan. Sekalipun murah, tetapi produk hunian jangan juga terkesan murahan.
Ini yang terutama jadi pertimbangan niat beli milenial. Bila tidak sesuai, mereka tidak segan memperpanjang waktu tinggal mereka di hunian kos-kosan, ataupun apartemen sewa. Sejumlah survey pernah menunjukkan fenomena demikian.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido