(Vibiznews – Forex) – Masuki perdagangan forex awal pekan hari Senin (11/02), dolar AS berhasil menambah kecepatan rally pekan lalu sehingga menambah keuntungan bagi indeks dolar yang kini sudah naik ke posisi teringgi dalam 6 pekan perdagangan. Selain itu juga indeks sedang dalam jalur bullish 8-hari berturut setelah 2 pekan sebelumnya anjlok ke posisi buruk pasca kebijakan dovish Fed.
Kekuatan rally dolar AS hingga akhir sesi Asia tampak agak tidak terpengaruh oleh penurunan berkelanjutan pada imbal hasil obligasi Treasury AS dan juga sentimen perdagangan global yang sedang menghindari perdagangan aset resiko.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya sedang menguat 0,03% pada posisi 96,71 setelah awal sesi Asia pagi tadi dibuka pada posisi 96.66. Di sesi Asia indeks sempat turun ke posisi terendah di posisi 96.62.
Dolar AS diperdagangkan pada 1,1317 terhadap kurs Euro dalam pair EURUSD atau menguat 0,09 persen oleh buruknya fundamental kurs euro sejak pekan lalu. Terhadap poundsterling, dolar AS menguat sekitar 0,2% pada posisi 1,2922 jelang pengumuman data PDB Inggris Q3-2018.
Terhadap yen Jepang, dolar AS menguat 0,30 persen yang menghiraukan sentimen perdagangan safe haven. Namun terhadap kurs komoditas seperti Aussie, dolar AS melemah oleh sentimen penguatan harga komoditas dan juga penguatan mata uang Yuan China.
Dengan tidak adanya rilis ekonomi yang menggerakkan pasar utama, baik dari kawasan Eropa atau AS, fokus investor akan tetap terpaku pada perkembangan terkait perdagangan AS-China terutama setelah pekan lalu Presiden AS Donald Trump tidak akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping sebelum batas waktu tarif 1 Maret.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang