(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu pada hari Kamis (14/02), dolar AS berhasil rebound dan mengungguli semua rival utamanya mendapat tenaga dari laporan tingkat inflasi oleh Departemen Tenaga Kerja AS semalam.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya ditutup pada posisi 97,18 atau naik sekitar 0,50% dari perdagangan sebelumnya. Namun indeks di sesi asia sempat turun ke posisi terendah di 96.8696.63 setelah awal sesi dibuka pada posisi 96.73.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga konsumennya tidak berubah pada Januari, dan tidak termasuk harga makanan dan energi inflasi inti naik 0,2 persen untuk bulan kelima berturut-turut. Kenaikan dalam harga inti cocok dengan perkiraan ekonom.
Terhadap yen Jepang, dolar naik 0,4 persen ke level tinggi 1-1/2 bulan di 110,89 dari level terendah 110,42. Data dari Bank of Japan menunjukkan bahwa harga produsen Jepang turun 0,6 persen pada bulan Januari tidak berubah dari data bulan Desember tetapi jauh dari harapan untuk penurunan 0,2 persen. Demikian juga secara tahunan, harga produsen naik 0,6 persen yang meleset dari perkiraan 1,0 persen dan turun dari 1,5 persen di bulan sebelumnya.
Melawan rival utama di Eropa yaitu terhadap euro, setelah turun ke level terendah 5 hari di 1,1341 kemudian diperdagangkan lebih tinggi pada 1,1297 atau naik 0,43 persen. Data dari Eurostat menunjukkan bahwa produksi industri zona euro menurun untuk bulan kedua berturut-turut dan pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan Desember, tetapi penurunan itu kurang parah dari penurunan bulan sebelumnya. Produksi industri turun 0,9 persen dari November, ketika turun 1,7 persen.
Terhadap poundsterling, dolar AS secara singkat mengupas kerugian awal terhadap pound dengan kenaikan 0,5 persen dari level terendah 5 hari di 1,2958. Data dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa harga konsumen Inggris naik pada laju paling lambat dalam dua tahun pada Januari, indeks harga konsumen naik 1,8 persen tahun ke tahun mengikuti kenaikan 2,1 persen pada Desember.
Terhadap swiss franc, dolar AS bergerak ke 1,0075 atau naik 0,26 persen setelah sempat turun ke posisi terendah 1,0044. Demikian juga terhadap loonie, dolar AS naik 0,5 persen pada 1,3257 setelah turun ke level terendah mingguan 1,3196. Melawan aussie, dolar AS pulih ke 0,7103 atau naik 0,5 persen dari terendah mingguan 0,7136.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang