(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di bursa saham Asia hari Selasa (19/02) kembali mencetak untung melanjutkan trend perdagangan sebelumnya meskipun ada ketegangan geopolitik yang baru, dengan China menuduh AS memicu kekhawatiran akan keamanan siber dunia maya.
Selain itu investor juga menunggu perkembangan perundingan lanjutan perdagangan AS-China. Pihak Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa pembicaraan perdagangan antara kedua kekuatan ekonomi akan berlanjut di Washington pada hari Selasa, dengan negosiasi tingkat yang lebih tinggi.
Namun pergerakan indeks masih tetap waspada mengingat pertemuan ketidakpastian geopolitik dan bayangan ketegangan perdagangan yang masih ada, dimana penguatan indekspun hanya moderat.
Pasar saham China daratan yang naik di awal perdagangan masih bergerak kuat dengan indeks komposit Shanghai naik sekitar 0,6 persen sementara komponen Shenzhen bertambah 0,912 perse dan indeks komposit Shenzhen naik 0,940 persen. Demikian juga indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong juga naik 0,43 persen.
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang naik 0,12 persen dengan indeks Topix 0,17 persen lebih tinggi, perdagangan sebelumnya indeks pada hari Senin indeks mencapai level tertinggi dua bulan. Rally indeks mendapat support dari kekuatan saham kelas berat seperti saham Fast Retailing naik 0,4 persen. Selain itu ada juga saham Sony naik 0,6 persen dan Canon naik 0,1 persen.
Kemudian perdagangan bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi pulih dari kerugian sebelumnya dan kini meningkat moderat dengan kenaikan 0,04 persen. Demikian juga perdagangan saham di Australia naik 0,4 persen karena sebagian besar sektor alami kenaikan.
Namun dibayangi oleh saham perusahaan suplemen kesehatan Blackmores yang anjlok lebih dari 22 persen setelah perusahaan mengeluarkan prospek yang lebih lemah untuk paruh kedua tahun fiskal di tengah kekhawatiran atas penjualannya di China.
Perdagangan saham di bursa Asia lainnya seperti di Singapura, Malaysia dan Indonesia juga sedang bergerak di zona hijau. Indeks harga saham gabungan di bursa Jakarta naik 0,37 persen.
Terkait sentimen pasar hari ini, China menuduh AS memicu kekhawatiran akan keamanan siber dimana tuduhannya bahwa AS sedang berusaha untuk membatasi pengembangan teknologinya dengan mengklaim bahwa peralatan jaringan seluler China mungkin menimbulkan ancaman keamanan dunia maya bagi negara-negara asing yang mengadopsi peralatan tersebut.
Juga pada hari Senin, pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa penangkapan putrinya dan kepala keuangan perusahaan adalah tindakan bermotivasi politik, dimana didakwa melakukan penipuan bank dan kawat untuk melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang