Review Forex 18/02: Kurs Aussie Khawatir Akan Keputusan RBA

569

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex awal pekan di ujung sesi Amerika yang tutup oleh libur Hari Presiden pada hari Selasa (19/02), dolar AS anjlok terhadap beberapa mata uang utama  seperti terhadap kurs euro, poundsterling, dan swiss franc. Tampak dolar AS rebound terhadap aussie dan juga yen Jepang.

Fokus perdagangan forex mulai dari sesi Asia, Eropa dan Amerika  oleh sentimen optimisme negoisasi perdagangan AS-China akan berakhir baik setelah kedua belah pihak melaporkan kemajuan dalam pembicaraan lima hari pekan lalu  dengan Presiden Donald Trump mengindikasikan dia mungkin bersedia untuk mendorong kembali batas waktu 1 Maret untuk kesepakatan.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya ditutup pada posisi  96,79 atau turun sekitar 0,11% dari perdagangan sebelumnya. Namun indeks di sesi asia sempat turun ke posisi terendah di 96.65  setelah awal sesi dibuka pada posisi 96.90.

Kurs euro bertahan di posisi yang kuat sekalipun secara fundamental masih mendapat tekanan dari kekhawatiran pertumbuhan ekonomi zona euro. Euro dalam pair EURUSD alami kenaikan 0,18 persen pada $1,1311 dengan tidak ada rilis data ekonomi yang memberikan arahan.

Melawan poundsterling, dolar AS juga menyerah oleh karena pemberitaan pernyataan Menteri David Lidington mengatakan bahwa pemerintah Inggris mungkin dapat menegosiasikan kembali kesepakatan dengan UE atau menunda Brexit. Sentimen tersebut memberikan angin segar sehingga poundsterling jadi menguat 0,28 persen ke posisi  1.2924.

Terhadap yen Jepang, dolar AS bangkit oleh kuatnya perdagangan aset resiko pasca perkembangan negoisasi perdagangan AS-China yang mengangkat bursa saham global. Yen tetap melemah sekalipun terdapat sentimen positifnya data ekonomi yang dirilis pada sesi Asia yaitu data pesanan mesin inti Jepang turun 0,1 persen pada bulan Desember mengalahkan ekspektasi untuk penurunan 1,0 persen. Akhir sesi Yen melemah 0,10% ke posisi 110.59.

Untuk dolar Australia yang juga anjlok terhadap dolar hingga 0,15 persen pada posisi $0,7128, dipicu oleh kehati-hatian pelaku pasar akan kebijakan moneter terbaru yang akan diputuskan RBA pada perdagangan sesi Asia hari Selasa. Pasar berharap bank sentral memutuskan kebijakan yang akomodatif terhadap kondisi ekonomi yang sedang turun juga.

Demikian beberapa perkembangan mata uang utama dunia yang diperdagangkan terhadap dolar AS, dimana pada awal perdagangan sesi Asia hari selasa (19/02) terpantau dolar berusaha bergerak bullish.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here