(Vibiznews – Index) – Sebagian besar bursa saham Asia perdagangan hari Kamis (21/02) alami profit taking setelah perdagangan sebelumnya mencetak rekor dan juga keuntungan yang signifikan. Kejadian tersebut terjadi diawal perdagangan , namun kini melaju kembali oleh optimisme negoisasi dagang AS-China.
Sentimen positif yang membuat investor membeli banyak saham di bursa kawasan Asia setelah pemberitaan media bahwa AS dan China sedang menyusun enam nota kesepahaman (MOU) tentang masalah struktural utama terkait sengketa perdagangan. Indeks mayoritas bursa Asia masuk zona hijau.
Perdagangan saham di China menguat dengan indeks komposit Shanghai menguat 0,39 persen sementara itu indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong mendaki cukup signifikan dengan penguatan 0,68 persen. Saham pembuat komputer yang terdaftar di Hong Kong, Lenovo, melonjak 5,7 persen setelah perusahaan mengumumkan laporan laba melampaui ekspektasi pasar. Laba untuk kuartal tersebut adalah $233 juta setelah merugi $289 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya karena reformasi pajak AS.
Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 melompat cukup signfikan setelah awal perdagangan anjlok 0,41 persen kini menguat 0,46 persen. Awal sesi indeks ditekan oleh anjloknya sahmam konglomerat Jepang Softbank Group yang turun sekitar 1,1 persen dan kini mulai bangkit kembali. Di antara saham-saham yang bergerak positif, saham Rakuten naik lebih dari 4 persen dan Komatsu lebih tinggi
Indeks Kospi di bursa saham Korea Selatan awal sesi turun 0,63 persen, dengan tekanan kuat anjloknya saham Samsung Electronics turun 1,07 persen setelah perusahaan meluncurkan seri baru smartphone Galaxy. Namun oleh sentimen diatas saham naik kembali dengan indeks Kospi naik 0,04 persen.
Sedangkan untuk perdagangan saham di Australia sejak awal sesi sudah bergerak kuat oleh aksi bargain hunting, yang kini indeks ASX200 naik cukup signfikan hingga 0,81 persen. Saham yang memberikan kekuatan yaitu saham-saham perbankan besar seperti saham ANZ Group naik 1,36 persen, saham Commonwealth Bank of Australia kuat 1,21 persen, Westpac naik 0,64 persen namun saham National Australia Bank diperdagangkan flat.
Demikian juga perdagangan saham di Indonesia, indeks harga saham gabungan di bursa Jakarta naik tipis 0,06 persen ke posisi 6517,17 setelah dibuka pada posisi 6510,57.
Negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China tetap menjadi fokus utama untuk pasar dan kemungkinan akan memberikan katalisator berikutnya untuk pergerakan sentimen yang kuat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



