(Vibiznews – Forex) – Dolar AS telah mengembalikan optimisme pada sesi Asia dan Eropa hari Kamis (21/02) dan sekarang pada sesi Amerika diperdagangkan kembali ke zona negatif, yang memaksa indeks Dolar AS turun dari posisi tinggi 96,66, atau posisi tertinggi dalam 2 hari.
Tekanan terhadap dolar AS hingga perdagangan malam ini datang dari buruknya data ekonomi makro yang dirilis, dan juga pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve AS. Pijakan kuat dolar pada sesi Asia dan Eropa didapat dari risalah FOMC semalam dan juga optimisme negoisasi dagang AS-China.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada pada posisi 96,45 atau turun sekitar 0,01% dari perdagangan sebelumnya. Namun indeks sempat turun ke posisi terendah di 96.36 dan posisi tertinggi di 96.66 setelah awal sesi dibuka pada posisi 96.55.
Banyak berita buruk seputar dolar membuat indeks tertekan seperti dari rilis data ekonomi makro yang dirilis malam ini. Data tersebut pertama indeks Philly Fed yang selalu kritis jatuh ke posisi negatif -4,1 untuk bulan ini dari posisi 17,0 bulan sebelumnya, berikutnya rilis data Durable Goods Orders yang berkembang pada 1,2% di bulan Desember atau lebih rendah dari ekspektasi.
Data makro yang positif juga datang dari data klaim pengangguran awal, naik sebesar 216K selama minggu lalu. Kemudian data flash service PMI meningkat melebihi ekspektasi dan data negatif datang dari data flash manufaktur PMI.
Tekanan buruk juga datang dari komentar beberapa pejabat Fed, seperti dari Fed Atlanta R.Bostic (non-pemilih, dovish) mencatat suku bunga Fed lebih dekat ke level netral, sementara itu pejabat Fed St Louis J.Bullard (pemilih, dovish) mengatakan ia menentang kenaikan suku bunga di Desember, dan suku bunga sedikit ketat saat ini, sementara setiap keputusan di neraca diharapkan dalam beberapa pertemuan berikutnya.
Risalah FOMC tidak sesederhana yang diharapkan. Bahkan, FOMC mengisyaratkan perubahan sikap Fed baru-baru ini tidak terkait dengan kelemahan dalam ekonomi tetapi dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar global. Meskipun inflasi yang rendah kembali pada debat, The Fed tidak mengesampingkan kenaikan lebih lanjut di akhir tahun, meskipun langkah pada tingkat tetap sangat bergantung pada data.
Di sisi lain, pembicaraan perdagangan AS-China tetap menjadi pendorong yang hampir eksklusif untuk suasana pasar dalam waktu dekat. Sekretaris Negara AS M.Pompeo mengatakan sebelumnya bahwa negosiasi perdagangan AS-Cina yang sedang berlangsung telah menghasilkan kemajuan nyata sejauh ini.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang