(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di bursa Amerika yang ditutup beberapa saat lalu hari Jumat (22/09) terperosok oleh banyaknya rilis data ekonomi AS yang mengecewakan di tengah diskusi perdagangan yang sedang berlangsung antara pemerintah Trump dan pejabat negara Cina.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,81 poin atau 0,4 persen menjadi 25.850,63 yang mendapat tekanan kuat paling banyak dari anjloknya saham Walgreens Boots Alliance. Indeks S&P 500 turun 0,35 persen menjadi 2.774,88, pelemahan dipimpin oleh saham sektor energi dan perawatan kesehatan. Demikian juga indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 7.459,71.
Data-data ekonomi yang mengecewakan investor semalam datang dari Departemen Perdagangan yang melaporkan pesanan barang tahan lama untuk bulan Desember naik 1,2 persen namun pesanan barang modal inti turun 0,7 persen ekspektasi kenaikan 0,2 persen.
Kemudian data lainnya yaitu indeks bisnis Federal Reserve Philadelphia yang jatuh ke negatif 4,1 pada bulan Februari dan merupakan level terendah sejak Mei 2016 sedangkan bulan sebelumnya 17 dan diharapkan 14. Ada juga data awal IHS Markit bahwa performa manufaktur AS turun menjadi 53,7 pada Februari, terendah 17-bulan, dari 54,9 bulan lalu.
Sementara itu, ada data indeks ekonomi terkemuka Conference Board turun untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Januari, menandai mundurnya indeks pertama kali sejak awal 2016.
Namun optimisme tentang pembicaraan perdagangan antara AS dan China membantu membatasi tekanan jual, dengan laporan dari beberapa media mengatakan kedua belah pihak telah mulai menguraikan komitmen pada prinsipnya tentang masalah tersulit dalam perselisihan perdagangan mereka.
Berita pergerakan saham dalam transaksi semalam, saham-saham layanan minyak bergerak turun tajam hingga menyeret Philadelphia Oil Service Index turun 3 persen. Kelemahan signifikan juga terlihat di antara saham-saham bioteknologi, seperti tercermin oleh penurunan 2 persen NYSE Arca Biotechnology Index. Dan penurunan harga emas juga membuat saham-saham emas turun 1,2 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang