(Vibiznews – Economy) – Kawasan Asia disebut-sebut sebagai masa depan ekonomi global. Hal ini karena sebagian besar dari 10 ekonomi negara berkembang dengan pertumbuhan tercepat di dunia berada di Asia. Lembaga riset terkemuka, Oxford Economics melakukan penelitian dengan pemeringkatan yang tidak hanya memperhitungkan angka PDB saja, tetapi juga melihat ketersediaan pendanaan dan pertumbuhan tenaga kerja.
Peringkat teratas dari bintang pertumbuhan ekonomi terbesar di kelompok negara berkembang pada satu dekade berikut adalah India, demikian menurut Oxford Economics, sebagaimana dilansir dari Business Insider (21/02).
Menariknya, Indonesia disebut menduduki peringkat ketiga teratas, melampaui China –di posisi keempat- yang pertumbuhan ekonominya akan cenderung menurun. Bahkan, Indonesia diposisikan akan menjadi lokomotif (powerhouse) ekonomi global di tahun-tahun mendatang, dengan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,1% per tahunnya.
Figur yang dikompilasi oleh lembaga riset ini menunjukkan bahwa ekonomi Asia akan menjadi pasar berkembang paling sukses pada tahun 2028, dengan hanya satu negara Amerika Selatan saja masuk daftar, dan tidak ada negara Afrika dalam kelompok papan atas.
Oxford Economics menyebutkan perlunya negara berkembang untuk menjalani akumulasi modal yang cepat melalui pembiayaan domestik agar berhasil sejalan dengan PDB yang kuat dan pertumbuhan total factor productivity (TFP) yang solid.
Sektor ekspor yang cukup besar dipandang sebagai faktor kunci dalam menghindari middle-income trap – di mana negara terjebak stagnan size-nya untuk jangka waktu lama – dengan cara utama membantunya melalui investasi dalam inovasi.
Menurut Oxford Economics, pendalaman modal akan berasal dari investasi, yang sebagian besar harus dibiayai dengan tabungan domestik.
Berikut adalah 10 negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi tercepat:
10. Afrika Selatan
Oxford Economics menempatkan Afrika Selatan sebagai ekonomi berkembang tercepat ke-10 dalam daftar dengan pertumbuhan PDB tahunan rata-rata 2,3%. Ini satu-satunya negara Afrika yang ada dalam daftar, dan tertekan karena kurangnya pendalaman modal (capital deepening).
9. Polandia
Satu-satunya yang masuk dari Eropa dalam 10 besar adalah Polandia. Negara ini berada dalam siklus pertumbuhan yang luar biasa sejak masuk ke Uni Eropa. Diperkirakan negara Eropa Timur ini akan mempertahankan pertumbuhan PDB 2,5% dengan permodalan yang tinggi berkat akses yang kuat ke sektor perbankan Eropa serta dengan penggunaan euro.
8. Chili
Satu-satunya dari Amerika Selatan di dalam daftar adalah Chili, yang dianggap sebagai lebih menarik cerita pertumbuhannya dibandingkan negara tetangganya, Argentina dan Brasil. Negara ini adalah raksasa pertambangan dan tampaknya akan berada di garis depan pasar baterai lithium ke depan. Oxford Economics memprediksi tingkat pertumbuhan rata-rata PDB-nya adalah 2,6%.
7. Thailand
Dikenal dengan “negeri senyum” adalah salah satu pasar negara berkembang dengan pertumbuhan PDB yang cepat, diperkirakan 2,9% per tahunnya. Pariwisata mengambil porsi sekitar 11% dari PDB dengan jumlah yang meningkat setiap tahunnya. Dalam dekade sebelumnya, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Thailand berada di bawah tren pertumbuhan pasar negara berkembang yang setaranya. Tetapi hal ini diharapkan akan berubah di masa mendatang.
6. Turki
Terletak di persimpangan antara Eropa dan Asia, Turki adalah pasar yang sedang bangkit, dengan mata uang yang seperti rollercoaster dan pasar tidak stabil sebagai ciri khas negara tersebut. Namun, Oxford Economics berpendapat negara itu akan dapat tumbuh sekitar 3% per tahun. Turki tampil lebih rendah dalam capital deepening oleh ketergantungannya pada pendanaan asing, yang mendatangkan krisis 2018 ketika lira bergejolak.
5. Malaysia
Sebelumnya dibatasi untuk menjadi pengekspor utama produk pertanian dan komoditas, ekonomi Malaysia adalah kekuatan Asia Tenggara lainnya yang sedang naik daun. Pertumbuhan PDB 3,8% yang mengesankan tidak diimbangi dengan pertumbuhan TFP negara itu, yang merupakan terendah di kelompok 10 besar ini.
4. China
Mungkin yang mengejutkan adalah di nomor empat China. Transisi cepat negara itu dari posisi pasar yang berkembang menandakan pertumbuhan PDBnya yang diperkirakan akan melambat dalam dekade berikutnya, sementara tingkat utangnya tetap tinggi. Pasar perbankan China yang besar menunjukkan tingkat pendalaman modal yang tertinggi di kelompok 10 besar ini, dengan laju pertumbuhan PDB tahunan 5,1%.
3. Indonesia
Terdiri dari ribuan pulau di Pasifik, kisah pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah salah satu yang paling menarik di dunia. Indonesia diposisikan akan menjadi lokomotif ekonomi global di tahun-tahun mendatang. Diberkati dengan sumber daya alam yang melimpah dan semakin kurang bergantung pada pendanaan asing, Indonesia tampaknya akan menjadi pemain kunci di masa depan dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,1%.
2. Filipina
Saat ini dipimpin oleh orang kuat Rodrigo Duterte, Filipina, seperti Indonesia, sebuah negeri dengan kelompok pulau luas dengan potensi ekonomi yang besar. Filipina disebut memiliki peningkatan tenaga kerja yang tertinggi di antara kelompok 10 negara ini, di samping pertumbuhan PDB-nya yang sebesar 5,3%. Berarti Filipina akan dapat segera menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia lebih cepat dari yang pernah diperkirakan.
1. India
India menduduki puncak tangga teratas dengan pertumbuhan PDB yang massif 6,5%, dan suatu hari kelihatannya akan menjadi ekonomi terbesar di dunia, tidak hanya di antara pasar negara berkembang. Negara ini memiliki populasi yang besar dan bila dimanfaatkan sepenuhnya akan menjadi kekuatan yang tidak tergoyahkan di pasar global.
Analis Vibiz Research Center melihat bahwa kembali diakui bahwa Asia adalah masa depan perekonomian global. Dan salah satu yang paling banyak disorot dunia –dengan kekaguman- adalah Indonesia. Sementara, China dan India memang sudah lebih dulu diakui dunia sebagai dua negara tercepat dalam laju pertumbuhan ekonomi.
Belum lama lalu, Standard Chartered Plc, lembaga jasa keuangan global yang berbasis di Inggris, merilis prediksi jangka panjang baru, yang memproyeksikan Indonesia akan tampil sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030.
Dengan demikian, tidak lama lagi, dalam satu dekade, atau belasan tahun ke depan saja, Indonesia akan berada di jajaran atas ekonomi dunia, bukan hanya di antara negara sedang berkembang, baik dalam peringkat maupun size ekonominya. Jadi, siapa bilang negeri indah ini akan punah di tahun 2030?
Bagaimanapun, proyeksi cemerlang masa akan datang adalah buah dari kerja keras hari ini. Karenanya, kembali, kita layak memberi apresiasi atas kerja keras dari pemerintahan Presiden Jokowi. Dengan laju pertumbuhan sekitar 5,1% saja akan sanggup mendongkrak ekonomi Indonesia di tataran atas global. Apalagi bila nanti bila pertumbuhannya menanjak, hal yang sangat mungkin dari efek pembangunan infrastruktur yang masif dalam pemerintah kita dewasa ini. Salut!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido