(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan hari Senin (25/02) sempat naik tinggi pada awal Asia oleh kuatnya perdagangan aset resiko pasca berita tweet Presiden Donald Trump siap untuk menunda kenaikan tarif impor Tiongkok yang memerika optimisme terhadap negoisasi perdagangan AS-China.
Namun tidak lama kemudian pair tertekan turun oleh kuatnya kurs yen Jepang oleh berita Koichi Hamada, penasihat ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe baru-baru ini mengatakan bahwa Bank of Japan (BoJ) dapat menghapus target inflasi atau upaya untuk mencapainya jika pasar kerja cukup kuat karena orang menginginkan harga turun. Beliau menyarankan BOJ menahan diri untuk tidak mengubah kebijakannya.
Untuk pergerakan selanjutnya pergerakan pair akan tarik menarik sentimen pasar, dan posisi dolar AS juga masih defensif dengan sepinya katalis penggerak dari sisi data ekonomi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY dibuka pada posisi 110.64 kini berada di posisi 110.65 sedang turun menuju S1 dan jika tembus meluncur ke S2 hingga S3. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik kembali ke posisi 110.85 dan jika tembus lanjut mendaki ke R2 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 111.16 | 110.94 | 110.81 | 110.55 | 110.42 | 110.26 | 110.07 |
| Buy Avg | 110.98 | Sell Avg | 110.50 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
