(Vibiznews – Index) – Pasar saham Asia perdagangan hari Rabu (27/02) sedang mencetak untung ditengah penantian pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam hari ini. Mayoritas bursa menguat meskipun dibayangi kerugian perdagangan saham Wall Street.
Harga saham di bursa China melemah di awal perdagangan oleh profit taking namun kini indeks komposit Shanghai bangkit kembali dengan kenaikan 0,79 persen sementara itu indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong alami penguatan 0,55 persen.
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang dibuka menguat dan kini indeks berada di posisi 21541 atau menguat 0,46 persen. Kekuatan indeks mendapat support dari pergerakan saham eksportir utama seperti saham Sony menguat 1 persen dan Panasonic naik 0,3 persen. Kemudian juga ada support dari saham produsen mobil utama, Honda naik 0,3 persen dan Toyota naik 0,1 persen. Dan saham Fast Retailing, perusahaan yang berbisnis toko ritel pakaian Uniqlo, naik lebih dari 2 persen.
Perdagangan bursa saham di Korea Selatan juga menguat dengan indeks Harga Saham Gabungan Korea atau Kospi naik tipis 5,92 poin atau 0,27 persen. Kenaikan indeks mendapat tenaga kuat dari lonjakan saham Hyundai Motor hingga naik 4 persen setelah perusahaan pada Selasa menolak panggilan pembayaran Elliot Management.
Di bursa kawasan Pasifik, indeks ASX 200 di bursa Australia menguat 17 poin atau 0,20 persen dengan dukungan kuat dari hampir semua sektor seperti penambang utama dengan saham BHP Group naik 0,8 persen dan Rio Tinto menguat 0,5 persen. Demikian juga dari saham perbankan, ANZ Banking, Commonwealth Bank, National Australia Bank dan Westpac menguat dalam kisaran 0,6 persen hingga 1 persen. Dan juga penguatan saham sektor energy seperti saham Santos menguat lebih dari 1 persen, Woodside Petroleum naik hampir 1 persen dan Oil Search naik 0,7 persen.
Namun untuk perdagangan saham bursa Indonesia alami kondisi sebaliknya dengan indeks harga saham gabungan atau IHSG kini melemah 0,18 persen oleh aksi profit taking pasar. Tekanan indeks dipimpin oleh banyak merahnya saham sektor perdagangan, aneka industri dan sektor agri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



