(Vibiznews – Index) – Pasar saham di Asia bervariasi pada perdagangan Kamis (28/02) di tengah serentetan kekhawatiran geopolitik mulai dari meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan hingga ketidakpastian perdagangan AS-China. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu Kamis untuk pembicaraan nuklir hari kedua di Vietnam.
Saham China Daratan sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan, dengan komposit Shanghai alami kenaikan 12 poin atau 0,33 persen, sedangkan indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 0,1 persen yang ditopang penguatan saham Hutchison Telecommunications.
Pergerakan itu terjadi ditengah kinerja bisnis manufaktur China menurun untuk bulan ketiga berturut-turut di Februari, dimana Indeks PMI turun menjadi 49,2 pada Februari yang terlemah sejak Februari 2016.
Penurunan harga saham di bursa Jepang mengikuti isyarat campuran dari Wall Street , dimana indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,45 persen yang banyak ditekan oleh penurunan saham pembuat robot Fanuc sekitar 2,5 persen. Saham-saham eksportir utama juga melemah oleh pnguatan yen seperti saham Sony turun 0,3 persen dan Mitsubishi Electric menurun hampir 1 persen, sementara saham Panasonic dan Canon lebih rendah masing-masing lebih dari 1 persen.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,44 persen yang ditekan oleh anjloknya saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix melihat penurunan saham mereka masing-masing 1,18 persen dan 3,53 persen, menyusul penurunan dalam saham semikonduktor semalam di Amerika Serikat dengan saham VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) menurun sekitar 1 persen.
Namun bursa saham di kawasan Pasifik berhasil mencetak penguatan oleh aksi bargain hunting merespon mantapnya data ekonomi Australia yaitu Capex Q4 tahun 2018 yang meningkat banyak. Indeks ASX 200 menguat 0,31 persen mendapat suntikan kuat saham sektor energy yang diimbangi oleh pelemahan dalam saham bank seperti saham Westpac, ANZ Banking dan Commonwealth Bank turun di kisaran 0,2 persen hingga 0,6 persen.
Namun untuk perdagangan saham bursa Indonesia masih bergerak di zona merah dengan IHSG kini melemah 1,07 persen. Tekanan indeks dipimpin oleh banyak merahnya saham sektor aneka industri, sektor manufaktur dan sektor tambang yang melemah 1 persen lebih.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang