(Vibiznews – Index) – Melihat perdagangan saham-saham di bursa Asia awal pekan jelang penutupan hari Senin (04/03), pergerakan harganya meningkat sangat signfikan hingga mencetak rekor. Indeks bursa saham yang mencetak rekor yaitu bursa saham Shanghai, yang berhasil mencetak rekor indeks ke posisi 8 bulan tertinggi.
Saham-saham di bursa China melonjak setelah sebuah laporan bahwa Beijing menawarkan untuk menurunkan tarif produk-produk AS tertentu sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan dengan Washington. Terpantau indeks komposit Shanghai naik 2,64 persen, diperdagangkan di atas level 3.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2018.
Demikian juga trend perdaganga di bursa Shanghai tertular pada bursa saha Hong Kong dengan kini indeks Hang Seng melonjak 1,35 persen. Kekuatan indeks mendapat support kuat dari kenaikan saham perusahaan peralatan telekomunikasi China ZTE naik hingga 4,51 persen.
Pasar saham di kawasan Asia lainnya juga menguat, seperti di bursa saham Jepang menguat oleh pelemahan yen Jepang dengan indeks Nikkei 225 naik 1,17 persen. Kekuatan indeks disumbang oleh lonjakan saham kelas berat indeks Fanuc melonjak 3,64 persen.
Di bursa saham Korea Selatan setelah libur panjang, indeks Kospi menguat 0,3 persen yang mendapat support kuat dari kuatnya saham teknologi utama yaitu saham Samsung Electronics naik lebih dari 0,4 persen.
Indeks ASX 200 di bursa saham Australia naik 0,41 persen, dengan saham sektor material lebih dari 0,5 persen dan jugta disupport oleh lonjakan saham penambang utama pasca penguatan harga komoditas unggulan negeri tersebut. Saham Rio Tinto menguat 1,68 persen, Fortescue Metals Group melonjak 6,86 persen dan BHP Billiton naik 0,97 persen.
Namun untuk perdagangan saham di Indonesia, indeks harga saham gabungan bursa Jakarta melemah tipis hingga 0,06 persen dengan penurunan sektor saham yang paling menekan yaitu sektor infrastruktur dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
