Bursa Asia 5 Maret Ditutup Mixed; China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi

872

(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia berakhir mixed pada akhir Selasa (05/03), setelah pemangkasan target pertumbuhan ekonomi China.

Namun saham di China daratan lebih tinggi, dengan indeks Shanghai naik 0,88 persen menjadi 3.054,25. Indeks Shenzhen naik 2,282 persen menjadi 1.635,98.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,01 persen pada 28961.60.

China memulai pertemuan parlemen tahunannya dalm  Kongres Rakyat Nasional pada hari Selasa di mana Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan negara itu harus siap untuk “perjuangan keras” karena menghadapi “lingkungan yang lebih sulit dan lebih rumit.”, demikian rilis dari CNBC.

Target pertumbuhan ekonomi resmi tahun ini, katanya, akan menjadi 6,0 hingga 6,5 ​​persen, lebih rendah dari pertumbuhan 6,6 persen pada 2018, laju paling lambat sejak 1990.

Di tempat lain di Asia, pasar saham utama lainnya ditutup lebih rendah. Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,44 persen menjadi 21.726,28, karena saham Softbank Group turun 1,78 persen, sementara Topix turun 0,51 persen menjadi 1.619,23.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,52 persen menjadi 2.179,23, dengan pembuat chip SK Hynix melihat sahamnya tergelincir 0,57 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,29 persen menjadi 6.199,30, dengan sebagian besar sektor lebih rendah pada hari itu, setelah bank sentral negara itu mengumumkan pihaknya mempertahankan suku bunga stabil di 1,50 persen.

Semalam di Wall Street, saham turun karena S&P 500 turun 0,4 persen untuk menyelesaikan hari perdagangan di 2.792,62, jatuh kembali di bawah level 2.800 yang ditembus Jumat lalu – penutupan tertinggi sejak 8 November. Dow turun 206,67 poin menjadi ditutup pada 25.819,65 , sedangkan Nasdaq turun 0,2 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 7.577,57.

Penurunan di Amerika Serikat dikaitkan dengan kemungkinan bahwa optimisme atas kesepakatan perdagangan yang dicapai antara AS dan China sudah dihargai oleh pasar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati data ISM Non Manufacturing PMI Februari yang diindikasikan menguat.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here