(Vibiznews – Index) – Melihat perdagangan saham Amerika di bursa Wall Street yang ditutup beberapa saat lalu Rabu (06/03), indeks terlihat bergerak fluktuasi dan ditutup dalam posisi yang lebih rendah dari perdagangan sebelumnya. Menurut analyst Vibiz Research Center, kondisi ini menunjukkan keraguan investor mencermati tentang negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China.
Perkembangan sebelumnya pada sesi Asia Menteri Perdagangan China Zhong Shan telah menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat sangat sulit dan memakan waktu karena perbedaan besar antara kedua negara. Namun berita lainnya di sesi Amerika, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam suatu konferensi pers mengatakan bahwa Washington dan Beijing sedang berada di puncak untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri pertikaian perdagangan.
Sentimen diatas diimbangi oleh laporan beberapa perusahaan sektor ritel akan kondisi keuangan mereka yang sehat melebihi perkiraan analis sehingga saham mereka melonjak. Tapi kekuatan lonjakan saham tersebut kalah dibandingkan dengan banyak saham yang tertekan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun hanya 13,02 poin atau 0,1 persen menjadi 25.806,63 dengan tekanan paling kuat dari saham Walgreens Boots Alliance merosot lebih dari 2 persen. Kemudian indeks S&P 500 mengakhiri perdagangan dengan turun 0,1 persen menjadi 2.789,65 dan indeks Nasdaq Composite ditutup 0,09 persen tepat di bawah titik impas di 7.576,36.
Saham ritel yang melaporkan pendapatan perusahaannya yaitu saham Target dan Kohl, dimana Target membukukan laba per saham $1,53 dan pendapatan $22,977 miliar mengirim sahamnya melonjak naik 5 persen. Demikian dengan saham Kohl melonjak hingga 7,3 persen dikarenakan laporan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, yang didorong oleh penjualan yang kuat selama liburan.
Di sisi lain, saham perumahan bergerak lemah ke zona negatif meskipun data penjualan rumah baru optimis, sehingga Philadelphia Housing Sector Index turun 1,5 persen. Kelemahan yang cukup besar juga muncul di antara saham jaringan, yang tercermin dari penurunan 1,3 persen oleh NYSE Arca Networking Index.
Dari sisi data ekonomi, semalam dilaporkan beberapa data yang optimis seperti data penjualan rumah baru dan juga yang paling kuat pengaruhi pasar yaitu data ISM non manufacturing PMI yang melonjak melampaui ekspektasi.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang