(Vibiznews – Forex) – Di akhir perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (07/03) posisi dolar kepayahan mencapai posisi resisten kuatnya setelah dibuka lebih tinggi dari akhir perdagangan sebelumnya. Kini dolar berada di posisi awal sesi setelah sejak pembukaan turun oleh profit taking pasar.
Lihat: Review Forex 05/03: Dolar AS Tambah Kuat Ditopang Data Yang Optimis
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada pada posisi 96,89 atau naik sekitar 0,02% dari perdagangan sebelumnya, setelah dibuka awal sesi Asia pada posisi 96.89. Indeks sempat menyentuh posisi terendah di 96.82.
Indeks dolar telah naik 1,1 persen selama enam hari perdagangan terakhir setelah sempat mencapai posisi terendah sejak awal Februari pada perdagangan hari Kamis pekan lalu.
Tidak adanya berita lebih lanjut tentang sengketa perdagangan AS-Cina tampaknya telah memberikan kekhawatiran di atas ekspektasi kesepakatan dalam waktu dekat, sehingga menghilangkan beberapa optimisme dari perdagangan risiko. Karenanya sentimen pasar sedang tertuju pada aset safe haven dimana perdagangan bursa saham sedang bergerak lemah.
Sentimen safe haven tersebut membuat pasar memburu mata uang yen Jepang lebih banyak dari pada dolar AS bahkan dari logam mulia. Investor terus mencari indikasi lebih lanjut bahwa kesepakatan perdagangan antara China dan AS dapat dicapai dalam waktu dekat.
Terhadap rival utamanya, hanya melawan aussie dan yen Jepang posisi dolar alami pelemahan. Sedangkan penguatan terjadi melawan kurs euro, poundsterling dan swiss franc.
Untuk pergerakan selanjutnya terdapat katalis dari laporan klaim pengangguran mingguan dan juga pidato dari seorang pejabat tinggi FOMC L.Brainard yang diperkirakan dovish. Analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di posisi negatif pada kisaran support 96.75-96.40. Dan untuk pergerakan kuat akan naik ke posisi resisten di 96.95-97.60.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang