(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di kawasan Asia hari Jumat (08/03) tidak ada indeks yang hijau, semua bursa terpukul oleh kekhawatiran kondisi ekonomi global selain imbas ambruknya perdaganga saham Amerika masuki hari ke-lima. Dan diantara bursa Asia Pasifik yang paling parah kerugian sahamnya adalah bursa saham Shanghai.
Di bursa China Daratan, indeks Shanghai yang dibuka anjlok awal perdagangan oleh profit taking terus meluncur hingga jatuh 2,90 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya. Demikian juga perdagangan saham Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok hingga 400 poin lebih atau 1,48 persen.
Lihat: Rekomendasi Harian Harga Emas 8 Maret 2019
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang juga jatuh sangat signfikan setelah dibuka merah, kini indeks anjlok 2,04 persen dengan pemberat pergerakan saham paling besar dari saham kelas berat seperti saham Fast Retailing, Softbank dan Fanuc yang anjlok 1 persen lebih.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi kembali merosot dengan penurunan 1,08 persen. Tekanan indeks paling besar oleh merosotnya saham produsen mobil Hyundai Motor yang turun hingga 2 persen lebih.
Sementara itu di kawasan Pasifik, harga saham bursa Australia anjlok cukup signifikan oleh profit taking pasar setelah cetak rekor sebelumnya dengan indeks ASX 200 turun 0,66 persen. Tekanan indeks paling besar oleh anjlokny saham-saham tambang seperti Rio Tinto turun 2 persen, BHP menurun lebih dari 1 persen dan Fortescue Metals turun 0,3 persen. Selain itu juga ditekan oleh anjloknya saham perbankan seperti National Australia Bank, Westpac, Commonwealth Bank, dan ANZ Banking turun di kisaran 1,2 persen hingga 2,0 persen.
Trend perdagangan negatif di bursa Asia juga menjalar ke bursa saham Indonesia dengan indeks harga saham gabungan anjlok signifikan turun 0,77 persen ke 6410.55, yang paling banyak ditekan oleh lemahnya saham sektor infrastruktur, finance dan industri dasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang