(Vibiznews-Forex)– Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD yang sempat bergerak lebih tinggi diawal sesi Asia pada hari Senin (18/03) oleh pelemahan dolar AS, kini bergerak turun kembali menerima sentimen negatif pasar akan kondisi perembangan Brexit. Setelah kesepakatan Brexit Theresa May ditentang parlemen Inggris pekan lalu hingga terjadinya penundaan Brexit, pekan ini muncul kembali rencana penolakan berikutnya.
Muncul pemberitaan mantan menteri luar negeri Boris Johnson mendesak anggota parlemen Eurosceptic untuk menolak kesepakatan Brexit dari Theresa May untuk ketiga kalinya jika diajukan ke pemungutan suara minggu ini. Selain itu juga ada berita Kanselir Inggris mengatakan proposal Brexit ketiga Theresa May nantinya tidak akan mendapat dukungan suara kecuali dia sudah mendapat dukungan dari Union Unionist Party (DUP) terkait perbatasan Irlandia. Berita yang paling buruk adalah kemungkinan parlemen menjatuhkan Theresa May dari kursi PM Inggris.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3296 ini berada di posisi 1.3288 bergerak turun menuju MA3 DI di 1.3277 dan jika tembus akan meluncur ke MA5 DI di 1.3244 sebelum ke S1. Namun jika bergerak positif akan naik ke posisi 1.3299 dan jika tembus mendaki menuju R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3409 | 1.3349 | 1.3310 | 1.3260 | 1.3218 | 1.3156 | 1.3120 |
Buy Avg | 1.3303 | Sell Avg | 1.3245 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group