(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika hari Rabu (20/03) dolar AS masih sangat lemah terhadap banyak rival utamanya kecuali terhadap kurs Aussie yang retreat dari rally 2 hari berturut. Sentimen kekhawatiran investor tentang kekuatan ekonomi Amerika Serikat dan spekulasi bahwa Federal Reserve akan terus mempertahankan sikap kebijakan moneter yang dovish, masih terus menguasai pasar.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah besok dan sedang berspekulasi bahwa bank sentral akan mengurangi proyeksi kenaikan suku bunga tahun ini dari dua menjadi satu atau bahkan mungkin tidak sama sekali, karena meningkatnya risiko dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dan konflik perdagangan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup merosot 0,16 persen ke posisi 96,41 setelah sempat anjlok ke posisi 96,29. Sebelumnya indeks dibuka pada sesi Asia di posisi 96.52.
Terhadap Pound Inggris, dolar AS lemah setelah data ekonomi Inggris menunjukkan pengangguran negeri itu menurun menjadi 3,9%. Pound naik sekitar 0,14% ke posisi $ 1,3272. Meskipun beberapa data ekonomi dari Zona Euro mengecewakan, Euro cukup stabil terhadap dolar, memperoleh penguatan lebih dari 0,12% ke posisi $ 1,1354.
Yen Jepang sebagian besar flat terhadap dolar AS yang berakhir pada 111,40 dolar, demikian juga melemah terhadap franc Swiss dan loonie. Namun terhadap kurs aussie berhasil naik 0,2%.
Dalam berita ekonomi hari ini, laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS hanya sedikit lebih tinggi di bulan Januari, karena penurunan pesanan untuk barang-barang yang tidak tahan lama. Data pesanan pabrik naik tipis 0,1 persen pada Januari sama dengan kenaikan 0,1 persen pada bulan Desember.
Dalam berita ekonomi dari Eropa, output konstruksi zona euro turun pada Januari setelah naik dalam dua bulan sebelumnya, mencerminkan penurunan di kedua segmen bangunan dan teknik sipil seperti yang dilaporkan kantor statistik Eurostat kemarin.
Kemudian data indeks kepercayaan investor Jerman meningkat tajam pada bulan Maret, ke level tertinggi dalam setahun menurut data awal dari ZEW, yang naik ke -3,6 dari -13,4 pada Februari.
Di Inggris, data awal dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan tingkat ketenagakerjaan Inggris naik ke rekor tertinggi dalam tiga bulan hingga Januari, sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak pertengahan 1970-an.
Sementara itu berita terkait Brexit, setelah pembicara parlemen Inggris melarang pemungutan suara lain pada kesepakatan Brexit yang sama, Sekretaris Brexit Steve Barclay mengatakan bahwa kesepakatan Brexit dengan Perdana Menteri Theresa May mungkin tidak akan dilakukan pemungutan suara di parlemen Inggris minggu ini.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang