(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (21/03) posisi dolar AS berusaha bergerak rebound setelah perdagangan sebelumnya terjun ke posisi terendah dalam 7 pekan. Dolar AS mulai naik terhadap sebagian besar rival utamanya karena tekanan bearish pasca-hasil FOMC tampaknya telah mereda, setidaknya untuk saat ini.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang menguat 0,32 persen ke posisi 96.07 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 95.95. Indeks sempat menyentuh posisi rendah di 95.76.
Selain itu sentimen perdagangan sekarang sedang menghindari aset resiko dikarenakan muncul kekhawatiran baru tentang kurangnya kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-Cina membatasi kenaikan lebih lanjut. Dan dolar menjadi aset safe haven yang liquid menghindari aset resiko.
Selain itu juga investor dibingungkan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan negoisasi berjalan lancar namun sebelumnya memperingatkan bahwa ia kemungkinan akan mempertahankan tarif barang-barang Cina untuk periode substansial sampai ia yakin Beijing mematuhi semua perjanjian perdagangan.
Kemudian untuk penggerak sentimen selanjutnya, pada sesi Amerika akan diilis ukuran manufaktur Philly Fed yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih tinggi dari periode sebelumnya. Dan ada juga data klaim pengangguran mingguan yang lebih positif.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di kisaran resisten 96.43-96.90. Namun jika tidak sampai dan bergerak negatif akan turun ke posisi support di 95.61-95.20.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang