Banyak Saham Bank di Wall Street Ambruk Karena Kebijakan Fed

891

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika yang berakhir beberapa saat lalu (21/03) ditutup dengan kerugian yang terbatas dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 anjlok cukup signifikan. Ini terjadi setelah pengumuman kebijakan moneter terbaru Federal Reserve yang menyeret yield Treasury lebih rendah sehingga mendorong saham-saham bank turun.

Indeks Dow Jones ditutup anjlok 0,55 persen atau 144 poin  ke posisi 25.743 yang dipimpin pelemahan saham paling rendah yaitu saham Goldman Sachs. Indeks S&P 500 ditutup turun 0,3 persen pada 2.824,23. Namun indeks Nasdaq Composite tetap menguat dengan kenaikan  0,47 persen pada 7.383.

The Fed memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga di 2019, dan itu turun dari dua perkiraan kenaikan sebelumnya. Bank sentral juga mengindikasikan bermaksud untuk mengakhiri pengurangan neraca sebesar $ 4,2 triliun pada bulan September. Namun, The Fed juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2019.

Saham pada awalnya menguat dari posisi terendah hari ini pada pengumuman tersebut karena para pedagang menyambut sikap kebijakan yang lebih akomodatif dari The Fed, yang biasanya mendukung harga ekuitas.

Namun masalahnya pengumuman The Fed juga menyeret turun yield treasury, yang pada gilirannya manjatuhkan  saham bank lebih rendah. imbal hasil obligasi 10-tahun jatuh ke level terendah dalam setahun untuk diperdagangkan pada 2,532 persen. demikian tenor 2 tahun juga turun menjadi 2,4 persen.

Akibatnya saham-saham bank turun banyak bersama dengan suku bunga. Indeks S&P Bank ETF SPDR (KBE) turun 3,2 persen dengan saham  Goldman Sachs turun 3,4 persen sementara Bank of America, Morgan Stanley, J.P. Morgan Chase dan Citigroup semuanya turun setidaknya 2 persen.

Selain kebijakan Fed diatas, bursa saham Amerika juga mendapat tekanan dari pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan tarif AS untuk barang-barang Cina bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama. Karena Trump harus memastikan China akan berjalan sesuai kesepakatan. Namun, komentarnya membingungkan investor, karena Trump juga mengatakan kesepakatan berjalan lancar.

 

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here