(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia sebagian besar naik pada hari Kamis (21/03) setelah Federal Reserve AS mengumumkan mempertahankan suku bunga dan menyatakan tidak ada lagi kenaikan suku bunga yang akan datang pada tahun 2019.
Bursa Saham China Daratan naik. Indeks Shanghai naik 0,35 persen. Indeks Shenzhen naik 0,767 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi ditutup 0,36 persen lebih tinggi pada 2.184,88. Saham Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix melihat saham mereka melonjak masing-masing 4,09 persen dan 7,66 persen.
Namun Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,85 persen pada 29071.56.
Pasar saham Jepang ditutup pada hari Kamis untuk liburan.
Indeks ASX 200 Australia ditutup sebagian besar datar di 6.167,2 karena subindex keuangan yang sangat tertekan turun 0,29 persen, dengan saham yang disebut Empat Besar Bank-bank Australia mixed pada hari itu. National Australia Bank tergelincir 0,44 persen dan Westpac sedikit lebih rendah, sementara Australia and New Zealand Banking Group naik 0,38 persen dan Commonwealth Bank of Australia naik 0,48 persen.
Penguatan terjadi setelah sebuah laporan dari Biro Statistik Australia menunjukkan tingkat pengangguran negara itu mendekati level terendah delapan tahun pada Februari, menurut Reuters.
The Fed pada hari Rabu mengumumkan akan mempertahankan suku bunga dan mengindikasikan bahwa tidak ada lagi kenaikan pada tahun ini. Itu adalah pembalikan dari pendiriannya tiga bulan lalu, ketika bank sentral memproyeksikan dua kenaikan suku bunga untuk 2019.
The Fed saat ini memegang suku bunga dana acuan dalam kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen. Nilai tukar ini digunakan sebagai kunci untuk menentukan bunga pada sebagian besar utang konsumen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan, seperti kartu kredit dan pinjaman ekuitas rumah.
Sementara itu, investor terus mengawasi perkembangan perdagangan AS-China, dengan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa tarif Washington di Beijing dapat bertahan selama periode waktu yang substansial. Komentarnya membingungkan beberapa pedagang, karena Trump juga mengatakan kesepakatan berjalan lancar.
Sehari sebelum komentar presiden, Bloomberg News melaporkan bahwa beberapa pejabat A.S. khawatir China dapat berjalan kembali di beberapa konsesi. Negosiasi akan dimulai lagi minggu depan ketika Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melakukan perjalanan ke Beijing. Laporan-laporan itu menerpa saham pada hari Selasa.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan melihat pergerakan bursa Wall Street, yang akan mencermati perkembangan perdagangan AS-China. Kebijakan dovish The Fed AS akan dapat memberikan dorongan positif lebih panjang bagi bursa saham Asia.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group