(Vibiznews – Forex) – Dalam jalur yang sudah diperkirakan sebelumnya, bank sentral Amerika atau Federal Reserve mengumumkan keputusannya beberapa saatu lalu untuk membiarkan suku bunga tidak berubah hingga akhir tahun 2019 setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk tingkat dana federal pada 2-1/4 hingga 2-1/2 persen dalam mendukung targetnya untuk meningkatkan lapangan kerja yang maksimum dan inflasi sesuai target.
Proyeksi ke depannya bank sentral juga mengindikasikan suku bunga kemungkinan akan tetap tidak berubah hingga akhir tahun ini. Perkiraan suku bunga tidak akan berubah sampai akhir tahun berbeda dibandingkan dengan proyeksi Desember yang mengindikasikan dua kenaikan suku bunga.
Revisi ke bawah untuk proyeksi suku bunga datang ketika The Fed mencatat data yang diterima sejak pertemuan Januari menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dari tingkat yang solid yang terlihat pada kuartal keempat 2018. The Fed juga mencatat inflasi keseluruhan telah menurun karena harga energi yang lebih rendah tetapi mengatakan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi tetap dekat target 2 persen.
Ke depannya nanti bank sentral merevisi turun perkiraan untuk inflasi harga konsumen secara keseluruhan, meskipun inflasi inti diperkirakan akan tetap pada 2 persen selama tiga tahun ke depan.
The Fed menegaskan kembali bahwa akan bersabar menentukan penyesuaian di masa depan untuk posisi suku bunganya untuk mendukung ekspansi ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi mendekati 2 persen.
Sementara itu, The Fed juga mengkonfirmasi bahwa mereka berniat untuk melakukan pengurangan bertahap dari neraca pada akhir September. The Fed mencatat pihaknya berencana untuk memperlambat pengurangan kepemilikannya pada surat berharga Treasury dengan mengurangi batas penebusan bulanan dari level saat ini $30 miliar menjadi $15 miliar mulai Mei 2019.
Akibat kebijakan The Fed ini berdampak pada perdagangan pasar keuangan, khususnya pasar forex dimana dolar AS semakin terperosok ke posisi terendah dalam 6 bulan. Dan perdagangan saham Amerika ditutup beberapa saat lalu dengan indeks yang melemah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang