(Vibiznews-Forex) – Kurs euro dalam pair EURUSD hari Jumat (22/03) sejak awal sesi Asia bergerak fluktuatif setelah dibuka rebound kuat dari perdagangan sebelumnya yang anjlok parah. Kini pair berusaha naik menuju resisten kuatnya di tengah pergerakan dolar AS yang lemah dan juga kondisi perdagangan yang menghindari aset resiko.
Tekanan penghindaran perdagangan aset risiko dipicu laporan bahwa Cina memberlakukan bea antidumping pada beberapa produk dari Uni Eropa (UE), Jepang, Korea Selatan dan Indonesia. Sementara itu kurs Euro tidak memiliki momentum pemulihan, data dari PMI di sesi Eropa masih kontraksi untuk kinerja manufaktur sedangkan sektor jasa diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya.
Justru dari perkiraan sementara, posisi dolar pada sesi Amerika akan digembirakan oleh beberapa data yang positif meskipun sentimen data tersebut tidaklah dominan mempengaruhi pasar akhir pekan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD yang dibuka pada posisi 1.13724 dan kini berada di posisi 1.1378 sedang naik ke posisi MA3 D1 di 1.1391 dan jika tembus mendaki ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak negatif akan turun ke posisi 1.1360 dan jika tembus terus meluncur ke S1.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.1517 | 1.1473 | 1.1422 | 1.1379 | 1.1327 | 1.1281 | 1.1231 |
Buy Avg | 1.1391 | Sell Avg | 1.1345 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group