(Vibiznews – Forex) – Jelang perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (22/03) posisi dolar AS kehabisan tenaga untuk melanjutkan rebound perdagangan sebelumnya di tengah sentimen perdagangan menghindari aset resiko. Beralihnya pasar ke safe haven akhir pekan ini dipicu oleh kondisi Brexit dan juga sengketa dagang AS-China.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang melemah 0,02 persen ke posisi 96.29 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 95.34. Indeks sempat menyentuh posisi tinggi di 96.50. Secara teknikal indeks bersiap mencetak kerugian mingguan 2 pekan berturut.
Terkait sentimen sengketa dagang AS-China, Presiden Trump mengisyaratkan kemungkinan bahwa sengketa perdagangan AS-China dapat bertahan lebih lama. Sehingga meletakkan dasar bagi penurunan dolar dalam jangka pendek / menengah.
Berita Brexit terkini datang dari hasil KTT UE yang menyetujui perpanjangan batas waktu Brexit dengan sistem dua faktor memberikan peregangan tanpa syarat sampai 12 April. Meskipun demikian, ketidakpastian Brexit masih tetap pada kartu sebagai PM Inggris Theresa May yang harus berhadapan dengan parlemen Inggris yang telah menolaknya.
Sebagai katalis penggerak dari kalender ekonomi AS malam ini terdapat rilis data PMI untuk kinerja sektor manufaktur dan juga jasa, data New Home Sales serta ada pidato dari ketua Fed Atlanta R.Bostic yang diperkirakan dovish.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di posisi support di 95.85-95.27. Namun jika bergerak positif akan naik ke kisaran resisten 96.69-97.06.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang