(Vibiznews – Forex) – Jelang perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (25/03) posisi dolar AS bergerak sideways sejak awal sesi Asia oleh tarik menarik sentimen kondusifnya permasalahan politik AS dengan Rusia terkait pilpres dan juga kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi AS selanjutnya. Namun kini sedang dalam jalur bearish.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang melemah 0,03 persen ke posisi 96.62 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 96.64. Indeks sempat menyentuh posisi tinggi di 96.68 dan titik rendah di 96.60. Akhir pekan lalu indeks sempat mencapai posisi tertinggi sepekan.
Sentimen positif yang mendukung kekuatan dolar pada hari ini setelah laporan Mueller menyimpulkan bahwa Presiden Donald Trump tidak berkonspirasi dengan Rusia selama pemilihan Presdien pada tahun 2016. Selain itu, Ketua Fed Chicago C.Evans menekankan ekonomi AS tetap sehat dan kuat, dan mencatat bahwa sikap kebijakan moneter saat ini tidak akomodatif atau restriktif dan bahwa Fed siap untuk bertindak seandainya inflasi mengalami penurunan lanjutan.
Sentimen negatif yang menekan dolar datang dari anjloknya yield obligasi AS semua tenor ke posisi terburuk tahun 2007, selain dari kekhawatiran pasar akan terjadi resesi ekonomi merespon buruknya data ekonomi terakhir.
Sebagai katalis penggerak pada sesi Amerika terdapat pidato Presiden Federal Reserve Bank of Chicago dan Philadelphia, yaitu Charles Evans dan Patrick Harker selain indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago AS dapat memperoleh perhatian investor juga.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di posisi support di 96.27-95.80. Namun jika bergerak positif akan naik ke kisaran resisten 96.80-97.16.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang