(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (26/03) posisi dolar AS mulai menemukan arahnya setelah sejak awal sesi Asia bergerak konsolidasi. Dolar sedang melaju ke arah resistennya oleh posisi kenaikan yield obligasi Amerika dan juga posisi kuatnya perdagangan saham.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang menguat 0,04 persen ke posisi 96.58 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 96.53. Indeks sempat menyentuh posisi tinggi di 96.61 dan titik rendah di 96.48.
Imbal hasil obligasi Amerika yang terpantau di sesi Eropa bergerak naik ke posisi 2,43% setelah perdagangan akhir pekan lalu jatuh ke posisi 2,37%. Akhir pekan lalu kurva yield obligasi juga berada di posisi terbalik yang mengkhawatirkan investor akan resesi ekonomi di Amerika.
Untuk pertimbangan pergerakan selanjutnya, investor terus melihat perkembangan Brexit dan juga perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China sebagai pendorong utama untuk tren perdagangan aset risiko.
Dari kalender ekonomi AS pada sesi Amerika juga terdapat data yang diawasi seperti data izin Memulai dan Membangun Perumahan untuk bulan Februari yang jatuh tempo berikutnya bersamaan dengan harga rumah yang diukur dengan indeks S&P/Case-Shiller dan juga data indikator Kepercayaan Konsumen Conference Board untuk bulan berjalan.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di posisi resisten 96.65-96.80. Namun jika bergerak negatif kembali akan turun ke kisaran support di 96.35-95.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang