(Vibiznews-Forex)– Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD pada hari Selasa (26/03) bergerak ragu-ragu berjuang antara sentimen ketidakmampuan anggota parlemen Inggris untuk memberikan kejelasan tentang Brexit dan kelemahan terbaru dari Dolar AS. Langkah selanjutnya, investor dapat mengawasi data ekonomi AS di tengah kurangnya arahan dari kalender ekonomi Inggris.
Sentimen negatif yang menekan pair oleh posisi imbal hasil obligasi 10-tahun Gilt Inggris turun di bawah angka 1,0% untuk pertama kalinya sejak 2017 karena anggota parlemen terus merencanakan melawan PM Theresa May. Anggota parlemen Inggris baru-baru ini mendukung mosi yang memberikan parlemen lebih unggul dari pemerintah pada masalah Brexit. Mosi yang sama, yang dikenal sebagai amandemen Letwin, akan siap untuk pemungutan suara pada hari Rabu dan mungkin meningkatkan tekanan pada PM Inggris.
Di sisi positif parlemen tidak ingin terjadi Brexit tanpa kesepakatan dengan tenggat waktu 12 April yang diberikan oleh UE. Kurangnya arahan dari data Inggris akan mendorong pelaku pasar ke arah data perumahan AS dan statistik kepercayaan konsumen.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3189 ini berada di posisi 1.3182 sedang turun ke posisi MA5 D1 di 1.3177 dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2. Namun jika bergerak positif akan naik kembali menuju posisi 1.3222 dan jika tembus akan mendaki R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3319 | 1.3275 | 1.3230 | 1.3188 | 1.3148 | 1.3100 | 1.3057 |
Buy Avg | 1.3225 | Sell Avg | 1.3170 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting