Saham di Bursa Amerika Tetap Naik Meskipun PDB AS Mengecewakan

998

(Vibiznews – Index) – Pergerakan yang fluktuatif kembali terjadi pada perdagangan saham bursa Amerika bahkan melebihi perdagangan sebelumnya, namun akhirnya indeks bursa ditutup dalam zona positif dengan penguatan yang moderat beberapa saat lalu (29/03). Saham naik karena pembicaraan perdagangan antara China dan AS dimulai kembali, tetapi kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin akan melambat terus membayanginya.

Indeks Dow Jones  ditutup naik 91,87 poin atau 0,35 persen menjadi 25.717,46 yang banyak disupport kekuatan saham Nike dan J.P. Morgan Chase. Indeks S&P 500 naik 0,4 persen atau 10 poin menjadi 2.815,44, posisi ini merupakan kinerja terbaik di kuartal pertama sejak 1998 yang naik 12,3 persen. Indeks Nasdaq Composite naik 0,17 persen atau 12 poin ditutup pada 7.669,17.

Penutupan yang lebih tinggi di bursa Wall Street dari perdagangan sebelumnya terjadi ketika para pedagang bereaksi terhadap laporan tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China. Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada beberapa media bahwa AS dan negosiator China telah membuat kemajuan dalam rincian perjanjian tertulis untuk mengatasi masalah AS.

Saham sektor keuangan dan konsumen memimpin sektor berkinerja terbaik di S&P 500, masing-masing naik 0,8 persen dan 0,6 persen. Saham PVH Corp mengungguli semua saham dan mengangkat indek dengan melonjak 14,8 persen karena laporan laba yang kuat. Kemudian saham J.P. Morgan Chase, Citigroup dan Bank of America semuanya naik lebih dari 1 persen, didorong oleh yield Treasury yang lebih tinggi.

Saham-saham layanan minyak menunjukkan pergerakan signifikan ke atas sekalipun harga minyak sedang turun sehingga mendorong Indeks Layanan Minyak Philadelphia naik 1,6 persen. Kekuatan yang cukup besar juga terlihat di antara saham tembakau, sebagaimana tercermin oleh kenaikan 1,4 persen NYSE Arca Tobacco Index.

Sedangkan sektor yang bergerak sebaliknya yaitu indeks NYSE Arca Gold Bugs yang turun 2,9 persen karena harga emas sedang anjlok cukup parah.  Kemudian saham-saham utilitas dan telekomunikasi juga mengalami pelemahan yang signifikan pada hari itu, NASDAQ Telecommunications Index anjlok 0,32 persen.

Sentimen negatif yang berusaha menjatuhkan saham di Wall Street yaitu rilis data ekonomi yang mixed, data PDB Q4-2018 yang dilaporkan pemerintah AS semalam naik 2,2 persen atau turun dari data periode kuartal sebelumnya yang 2,4 persen. Setelah itu ada data klaim pengangguran mingguan yang dilaporkan menurun ke 211K dari sebelujmnya di 216K.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here