(Vibiznews – Forex) – Di akhir perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Jumat (29/03) posisi dolar AS berhasil melanjutkan rally kuatnya dalam 3 hari berturut dan mencapai posisi tinggi 3 pekan oleh bangkitnya kembali imbal hasil obligasi AS. Namun masuki sesi Asia pagi ini bergerak negatif oleh profit taking pasar.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang melemah 0,02 persen ke posisi 97.18 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 97.23. Perdagangan sebelumnya indeks ditutup pada posisi 97.30 atau meningkat 0,4 persen.
Imbal hasil obligasi Amerika yang terpantau di sesi Asia sebelumnya bergerak turun ke posisi 2,35% yang merupakan posisi terendah dalam 15 bulan, dan pada perdagangan sesi Amerika semalam telah naik ke posisi 2,39% atau naik 0,02 persen. Kenaikan yield obligasi ini meredakan kekhawatiran pasar sebelumnya akan dapat terjadinya resesi ekonomi di AS.
Kekuatan dolar AS dan yield obligasi tidak dapat dipangkas sekalipun data pertumbuhan ekonomi AS dalam PDB Q4-2018 menunjukkan data yang lebih rendah yaitu 2,2%, sedangkan data kuartal sebelumnya 2,4%. Yield obligasi meningkat karena data PDB tersebut berada diatas 1% sehingga meredakan kekhawatiran pasar.
Melihat kondisi ekonomi secara global, pekan ini beberapa bank sentral negara dunia terlihat pesimis dengan kondisi ekonomi regional dan juga global. Sehingga melihat sentimen tersebut para pemangku kebijakan di bank sentral berencana melakukan pelonggaran kebijakan.
Seperti awal pekan Bank Sentral Eropa (ECB), ketuanya Mario Draghi mengisyaratkan terjadinya pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral setelah menyatakan ECB belum melihat inflasi sesuai target. Kemudian Reserve Bank of New Zealand memberikan komentar dovish tentang pandangan kebijakan moneter mengingat keadaan ekonomi global, mengisyaratkan langkah selanjutnya berkaitan dengan suku bunga akan dipotong.
Sebelumnya Federal Reserve AS menggambarkan kebijakannya saat ini untuk sabar karena menentukan penyesuaian di masa depan terhadap kisaran target untuk tingkat dana federal yang mungkin sesuai. Dimana dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP), Fed menurunkan penilaian ekonominya.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di support di 96.88-96.54. Namun jika bergerak positif kembali akan naik ke kisaran posisi resisten 97.41-97.62.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang