(Vibiznews – Economy & Business) Inflasi Indonesia pada bulan Maret 2019 dilaporkan sangat terkendali dan mendukung sasaran inflasi tahun 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo awal tahun pernah ungkapkan inflasi tahun ini akan berada di bawah sasaran tersebut yang menunjukkan koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari Senin (01/04) melaporkan tingkat inflasi tahunan bulan Maret 2019 melambat menjadi 2,48 persen dari 2,57 persen pada bulan sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar 2,5 persen. Ini adalah tingkat inflasi terendah sejak November 2009.
Menurut BPS, inflasi bulan Maret terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yang mengalami penurunan seperti untuk bahan makanan (0,56 persen vs 0,72 persen pada Februari); jasa transportasi, komunikasi & keuangan (3,13 persen vs 3,32 persen); makanan jadi, minuman, rokok & tembakau (3,58 persen vs 3,62 persen); pakaian (3,33 persen vs 3,47 persen); kesehatan (3,11 persen vs 3,24 persen), dan pendidikan, rekreasi & olahraga (3,27 persen vs 3,28 persen). Sementara itu, inflasi meningkat untuk perumahan & utilitas (2,56 persen vs 2,51 persen).
Secara bulanan, data dari BPS terjadi inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 135,87. Dari 82 kota yang didata BPS, 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota mengalami deflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,86 persen dengan IHK sebesar 132,17 dan terendah terjadi di Bekasi dan Tangerang masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 133,26 dan 143,56.
BPS juga melaporkan tingkat inflasi tahun periode Januari–Maret 2019 sebesar 0,35 persen dan untuk inflasi komponen inti pada Maret 2019 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Tingkat inflasi komponen inti Januari–Maret 2019 sebesar 0,72 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun periode Maret 2019 terhadap Maret 2018 sebesar 3,03 persen.
Analyst Vibiz Research Center melihat posisi inflasi yang sangat terkendali ini disupport oleh posisi menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sehingga harga komoditas baik di dalam negeri maupun luar negeri akan berada di level terendah. Terlihat pada bulan Januari dan Februari posisi dolar AS menguat sehingga mempengaruhi perdagangan di bulan Maret.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang