(Vibiznews-Forex)– Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD pada hari Senin (01/04) bergerak rebound dari posisi terendah 2 pekan pada perdagangan akhir pekan lalu, mendapat kekuatan dari pergerakan dolar AS yang defensif sekalipun fundamental poundsterling sedang lemah.
Fundamental pound bearish setelah akhir pekan lalu parlemen Inggris sekali lagi menolak proposal Brexit dari PM Theresa May dan memicu kekacauan keluarnya Inggris dari UE. Para anggota parlemen siap memberikan suara pada berbagai proposal Brexit indikatif pada hari ini. Penolakan oleh parlemen Inggris pekan lalu membuka babak ketidakpastian lainnya karena Inggris sekarang harus meninggalkan Uni Eropa pada 12 April tanpa kesepakatan apa pun kecuali jika PM Inggris dapat menegosiasikan kembali rencana baru atau dia mengundurkan diri atau referendum Brexit lain terjadi.
Katalis penggerak selanjutnya terdapat data makro yang penting dari kalender ekonomi Inggris, yaitu data manufaktur PMI. Pair akan bertambah kuat jika data yang dirilis melebihi ekspektasi. Untuk penggerak dolar AS pada sesi Amerika terdapat beberapa data penting yang dapat memberikan sentimen positif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3038 ini berada di posisi 1.3048 sedang naik ke posisi atas MA200 dan jika tembus mendaki R1 hingga R2. Namun jika bergerak negatif akan turun kembali menuju posisi 1.3088 dan jika tembus akan meluncur ke S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3267 | 1.3196 | 1.3113 | 1.3036 | 1.2950 | 1.2879 | 1.2793 |
Buy Avg | 1.3058 | Sell Avg | 1.2997 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting