(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Rabu (10/04) dolar AS diperdagangkan melemah terhadap sebagian besar rival utamanya karena kuatnya mata uang safe haven yen Jepang yang mendapat dukungan dari investor setelah kekhawatiran pertumbuhan muncul kembali menyusul laporan IMF menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini.
Selain itu juga dolar AS tertekan berita bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan pengenaan tarif pada berbagai barang dari Uni Eropa, ini berkontribusi juga untuk kekhawatiran tentang pertumbuhan global.
Indeks Dolar turun 0,05 persen ke level terendah 96,86. Namun, itu pulih kemudian dan terakhir terlihat melayang di sekitar 97,00, masih turun di wilayah negatif, meskipun dengan kerugian marjinal.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup merosot 0,05 persen ke posisi 97,02 setelah sempat anjlok ke posisi 96,86 yang merupakan terendah dalam 8 hari perdagangan. Sebelumnya indeks dibuka pada sesi Asia di posisi 97.05.
Terhadap Euro, dolar turun ke level rendah 1,1254 sebelum pulih dan ditutup ke posisi 1.1261. Poundsterling melemah terhadap dolar ke posisi $ 1.3049 setelah sempat naik ke posisi $1.3120. Pasar melihat ke depan untuk pertemuan yang dijadwalkan antara Perdana Menteri Inggris Theresa May dan politisi Eropa terkemuka menjelang KTT Uni Eropa pada hari Rabu.
Yen menguat lebih dari 0,3% terhadap dolar ke posisi 111,12 dolar setelah sempat naik ke posisi 11097 dolar, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang perang perdagangan dan revisi penurunan IMF pada prospek pertumbuhan global.
IMF menurunkan prospek pertumbuhannya di Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan ekonomi global secara keseluruhan, dengan alasan ketegangan perdagangan, kepercayaan bisnis yang melemah, kondisi keuangan yang lebih ketat, dan ketidakpastian kebijakan yang lebih tinggi.
Untuk data ekonomi AS yang dirili, sebuah laporan dari Departemen Perdagangan mengatakan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS turun sedikit kurang dari yang diharapkan pada bulan Februari, turun 0,5%, setelah masuk hampir tidak berubah pada bulan sebelumnya dan diperkirakan pesanan akan turun 0,6%.
Untuk perdagangan forex selanjutnya, investor akan menunggu risalah pertemuan Maret Federal Reserve untuk petunjuk tentang prospek suku bunga selanjutnya. Risalah ini akan dirilis Fed pada hari Rabu.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang