(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Kamis (11/04) hampir semua rival dolar AS menguat dan terpantau kurs aussie yang paling kuat cetak keuntungan hingga naik ke posisi tertinggi 7 pekan. Kondisi ini terjadi karena posisi dolar AS masih defensif sekalipun data inflasi yang dirilis menunjukkan peningkatan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup merosot 0,03 persen ke posisi 96,94 setelah sempat anjlok ke posisi 96,85 yang merupakan terendah dalam 10 hari perdagangan. Sebelumnya indeks dibuka pada sesi Asia di posisi 97.03.
Dolar sempat anjlok ke posisi terendah 10 hari oleh buruknya data inflasi inti sekalipun data inflasi positif, namun naik kembali setelah risalah FOMC tersebut menunjukkan prospek suku bunga tahun tetap tidak berubah. Risalah yang dicatat peserta terus menekankan bahwa keputusan tingkat di masa depan akan tergantung pada penilaian berkelanjutan mereka terhadap prospek ekonomi dan risiko potensial. Beberapa peserta bahkan mengindikasikan akan menaikkan suku bunga sedikit tahun ini jika ekonomi berkembang seperti yang mereka harapkan.
Terhadap Euro, dolar turun ke level rendah 1,1229 dan pair EURUSD ditutup menguat 0,03 ke posisi 1.1272. Pair sempat menguat ke posisi tertinggi 2 pekan pada posisi 1.1287 sebelum Mario Draghi menyampaikan ECB cenderung akan melonggarkan terus kebijakannya memfasilitasi kondisi ekonomi yang lemah di kawasan Euro.
Poundsterling menguat terhadap dolar ke posisi $ 1.3088 setelah sempat naik ke posisi $1.3119. Pertemuan awal KTT Brexit UE sempat terpantau sebagian besar pemimpin dari 27 negara UE, kecuali Perancis, mendukung memungkinkan satu tahun lagi ke Inggris untuk menyelesaikan persyaratan Brexit.
Yen menguat lebih dari 0,1% terhadap dolar ke posisi 110,99 dolar setelah sempat naik ke posisi 110.83 dolar oleh anjloknya imbal hasil obligasi Amerika kebawah 2,5% yang sangat kuat angkat yen Jepang.
Aussi yang diperdagangkan terhadap dolar AS dalam pair AUDUSD menunjukkan peningkatan 0,67 persen hingga naik ke posisi tertinggi 7 pekan mengambil pijakan kuatnya perdagangan aset resiko dalam bursa saham Amerika. Selain itu dari awal sesi sudah kuat oleh rilis data sentimen konsumen westpac melompat naik dari nilai kontraksi.
Untuk perdagangan forex selanjutnya, investor akan menunggu data inflasi di kawasan Euro dan data PPI AS pada sesi Amerika yang berpotensi menunjukkan peningkatan sehingga memberikan sentimen positif bagi dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang