Review Forex 17/04: Data China versus Data Amerika Berhasil Pengaruhi Pasar

652

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Kamis (18/04) dolar AS  menunjukkan sedikit pelemahan terhadap sebagian besar rival utamanya  karena kekhawatiran pertumbuhan global sedikit mereda setelah data  PDB China menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada kuartal pertama 2019.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,1 persen ke posisi 97,01 dan sempat anjlok ke posisi 96,82.  Dan sebelumnya juga indeks dibuka di sesi Asia pada posisi  97.09. Dolar AS terpantau menguat terhadap beberapa rivalnya seperti yen Jepang dan poundsterling.

Terhadap yen Jepang, dolar AS menunjukkan kekuatan karena perdagangan aset resiko meningkat. Yen melemah  0,6 persen ke 112,04 setelah sebelumnya menguat  pada 111,92 yen.

Dolar melemah sekitar 0,12% terhadap euro, diperdagangkan pada 1,1297, naik dari penutupan sebelumnya $ 1,1282 dan terendah di 1,1325 dan terhadap loonie turun ke  $1,3343. Namun poundsterling Inggris turun 0,1% terhadap dolar ke  $ 1,3027, demikian juga  franc Swiss melemah 0,2% ke posisi 1.0101.

Terhadap aussie, dolar turun sedikit sekitar 0,08% oleh karena dukungan  data PDB China yang kuat mendukung mata uang Australia. Dalam berita ekonomi dari China, PDB tumbuh 6,4% tahunan pada kuartal pertama 2019, tidak berubah dari kuartal keempat dan mengalahkan perkiraan untuk 6,3%.

Kemudian penjualan ritel naik 8,7% YoY di bulan Maret yang mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 8,4% dan naik dari 8,2%. Investasi aset tetap juga naik 6,3% pada kuartal pertama, sesuai dengan harapan yang naik dari 6,1% pada kuartal sebelumnya.

Selain itu juga pergerakan dolar AS mendapat tekanan dari laporan Beige Book, yang dirilis oleh Federal Reserve  mengatakan aktivitas ekonomi AS berkembang pada kecepatan sedikit ke sedang pada bulan Maret dan awal April.

Kemudian penurunan dibatasi oleh laporan  Departemen Perdagangan menunjukkan penurunan tak terduga dalam defisit perdagangan AS di bulan Februari di tengah lonjakan nilai ekspor. Departemen Perdagangan mengatakan defisit perdagangan menyusut menjadi $ 49,4 miliar pada Februari dari $ 51,1 miliar pada Januari.

Untuk katalis penggerak pasar forex selanjutnya terdapat beberapa data penting terkait rival-rivalnya, seperti di sesi Asia terdapat rilis data kinerja pasar tenaga kerja Australia yang perlu dicermati, di sesi Eropa terdapat rilis data flash kinerja manufaktur PMI serta retail sales Inggris.

Dan kemudian di sesi Amerika terdapat banyak data penting yang perlu dicermati seperti data retail sales, Philly Fed manufacturing, flash manufaktur dan service PMI dan juga data klaim pengangguran.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here