(Vibiznews – Forex) – Di tengah banyak libur pasar keuangan global utama dan sepinya penggerak sentimen pasar, posisi dolar AS akhir sesi Asia hari Senin (22/04) alami pergerakan lemah oleh transaksi pasar ke perdagangan aset resiko. Selain itu juga posisi imbal hasil obligasi AS sedang turun dari posisi tinggi 2,62 % yang dicapai pekan lalu.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang terkoreksi turun 0,02 persen ke posisi 97,36 dan sempat naik ke posisi 97,48. Indeks dibuka di sesi Asia pada posisi 97.38 setelah perdagangan akhir pekan lalu ditutup pada posisi 97.36.
Liburnya sebagian pasar keuangan Asia dan juga semua bursa Eropa hari ini terlihat aktifitas perdagangan forex sangat sepi dan tidak bisa diharapkan bisa menunjukkan pergerakan yang kuat. Sehingga secara teknikal pergerakan mata uang sangat lambat sejalan dengan kondisi transaksi yang terjadi.
Pekan lalu dolar AS berhasil naik ke posisi 97,50 yang merupakan posisi tertinggi 2-1/2 pekan, didorong oleh laporan kuat dari Penjualan Eceran untuk bulan Maret meskipun indeks Philly Fed gagal memenuhi konsensus bulan ini. Selain itu kekuatan dolar juga datang dari lemhnya rival di Eropa pasca laporan data buruk PMI manufaktur kawasan tersebut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan indeks dolar selanjutnya hingga akhir sesi Amerika, akan bergerak turun menuju posisi supportnya di 97.30 – 97.16. Dan jika menguat kembali akan naik ke posisi resistennya di 97.42 – 97.64.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
