(Vibiznews-Forex) – Kurs euro dalam pair EURUSD hari Selasa (23/04) bergerak bearish karena spread antara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun dan Jerman terus meningkat hingga menyentuh posisi tertinggi sejak Desember. Hal ini menunjukkan ekonomi yang lebih kuat di kuartal pertama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk spread dua tahun, yang lebih sensitif terhadap taruhan kenaikan suku bunga jangka pendek, juga telah meningkat hampir 30 basis poin selama empat minggu terakhir dan bisa naik lebih jauh jika data Zona Euro, yang akan dirilis pada sesi Eropa menunjukkan kepercayaan konsumen memburuk pada bulan April. Selanjutnya data perumahan AS untuk bulan April dan indeks manufaktur Richmond Fed kembali mempengaruhi pair.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD yang dibuka pada posisi 1.1288 dan kini berada di posisi 1.1249 sedang turun menuju posisi posisi 1.1244 dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2. Namun jika bergerak positif kembali akan naik ke posisi 1.1260 dan jika tembus terus mendaki ke R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.1282 | 1.1273 | 1.1263 | 1.1248 | 1.1235 | 1.1220 | 1.1209 |
Buy Avg | 1.1260 | Sell Avg | 1.1240 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting