(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD pada perdagangan forex hari Kamis (25/04) sempat bergerak lemah awal sesi Asia oleh pengaruh liburnya pasar keuangan Australia sehingga minim katalis, kini bergerak kuat kembali merespon posisi dolar AS yang sedang alami pelemahan.
Namun lemahnya perdagangan bursa saham Asia memberikan bayangan gelap bagi pair kedepannya, demikian juga anjloknya perdagangan berjangka komoditas logam. Kenaikan harga minyak mentah kini berpotensi pulihkan pair yang sudah jatuh di posisi terburuk 7 pekan.
Inflasi Australia menyusut 0,3 persen dalam tiga bulan pertama (Q1) tahun 2019, menyusul kenaikan 0,4 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2018. Inflasi inti RBA juga turun menjadi 1,6 persen di Q1, setelah naik 1,8 persen periode sebelumnya. Karena data tersebut spread antara imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Aussie dan AS telah turun ke level terendah sejak Oktober 1981.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD yang dibuka pada posisi 0.7011 dan kini berada di posisi 0.7016 sedang naik menuju MA3 D1 di 0.7043 dan jika tidak tembus mendaki ke R1 hingga R2. Namun jika turun kembali pair menuju 0.7003 sebelum ke posisi S1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.7170 | 0.7133 | 0.7072 | 0.7036 | 0.6990 | 0.6934 | 0.6905 |
| Buy Avg | 0.7044 | Sell Avg | 0.6998 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
