(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia Pasifik sebagian besar turun pada hari Jumat (26/04) setelah indeks Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 100 poin semalam.
Saham China Daratan melemah, dengan indeks Shanghai tergelincir 1,20% menjadi 3.086,40 dan indeks Shenzhen juga turun 1,33% menjadi 1,665.80.
Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,19% pada 29605.01.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,22% menjadi ditutup pada 22.258,73 dengan saham kapital besar Softbank Group dan Fanuc menurun. Topix juga tergelincir 0,15% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 1.617,93. Saham Nintendo turun 1,32% setelah perusahaan mengumumkan apa yang oleh seorang analis digambarkan sebagai “panduan ultra-konservatif” untuk tahun fiskal berjalan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,51% menjadi ditutup pada 2.179,31.
Australia melawan tren penurunan keseluruhan dengan indeks ASX 200 naik tipis menjadi ditutup pada 6.385,60.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones turun 134,97 poin menjadi berakhir pada 26.462,08. Indeks S&P 500 sedikit lebih rendah di 2.926,17. Sedangkan indeks Nasdaq menambahkan 0,2% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 8.118,68 dan mencapai rekor harian.
Pergerakan itu terjadi saat musim pendapatan di Amerika Serikat terus bergulir.
Lebih dari 170 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan sejauh ini, menurut FactSet. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, 78% telah membukukan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.
Jepang akan memulai liburan 10 hari dari 27 April hingga 6 Mei untuk merayakan penobatan Putra Mahkota Naruhito di negara itu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan memperhatikan pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati data GDP Growth Rate Q1 AS yang jika terealisir melemah akan menekan bursa Wall Street.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
