(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham bursa utama kawasan Asia yang sedang berlangsung hari Kamis (02/05) bergerak mixed oleh tekanan sentimen negatif pasar global setelah dikecewakan oleh kebijakan Fed usai pertemuan FOMC selama 2 hari, ditengah likuidisasi pasar yang lemah pasca tutupnya bursa saham Jepang dan China.
Melihat pergerakan saham di bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng menguat hingga naik 0,63% yang mendapat support kuat lonjakan saham AIA lebih dari 3%, saham HSBC Holding 0,37% namun dibatasi oleh pelemahan saham-saham besar seperti PetroChina yang sedang anjlok 1 persen lebih.
Indeks Kospi di bursa saham Korea Selatan naik 0,48% dalam perdagangan sore yang banyak diperkuat oleh kenaikan saham industri kelas berat Samsung Electronics naik 0,11% dan saham pembuat chip SK Hynix melonjak 2,28%.
Namun di kawasan Pasifik perdagangan saham mixed, dimana bursa saham Australia alami tekanan jual yang cukup signifikan sedang bursa saham New Zealand alami penguatan yang signifikan. Indeks ASX200 melemah 0,71 persen yang banyak ditekan oleh lemahnya saham perbankan seperti saham National Australia Bank setelah melaporkan kenaikan laba 4 persen dan laba tunai meningkat 7 persen namun memangkas dividen interim sebesar 16 sen.
Untuk perdagangan bursa saham New Zealand, indeks NZX 50 menguat 0,56 persen ynag mendapat support kuat dari lonjakan saham perbankan mereka seperti saham ANZ dan Westpac yang menguat 1 persen lebih.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta alami profit taking pasca libur may day, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,07 persen ke posisi 6386.60. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan properti.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang