(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika yang pada awal sesi mencetak keuntungan oleh data ekonomi yang kuat seperti data ADP employment change dan juga data PMI, harus terpangkas sangat dalam hingga terjun ke zona merah pada akhir perdagangan bursa Wall Street beberapa saat lalu Kamis (02/05). Tekanan jual saham jelang penutupan terjadi setelah harapan investor untuk penurunan suku bunga dipatahkan oleh komentar pimpinan Fed.
Indeks utama meluncur cepat ke wilayah negatif, dengan indeks S&P 500 menarik kembali dari rekor tinggi perdagangan sebelumnya. Indeks S&P 500 turun 22,10 poin atau 0,8 persen menjadi 2.923,73. Indeks Dow Jones turun 162,77 poin atau 0,6 persen menjadi 26.430,14, dan indeks Nasdaq turun 45,75 poin atau 0,6 persen menjadi 8.049,64.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan hasil pertemuan FOMC selama 2 hari dengan tidak mengubah suku bunga dan tidak memberikan petunjuk untuk menurunkannya. Justru Powell mengatakan kontribusi buruk terhadap penurunan inflasi rendah hanya sementara, dan harapkan untuk kembali ke tujuan 2 persen.
The Fed mengatakan informasi yang diterima sejak pertemuan sebelumnya pada bulan Maret menunjukkan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid, pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun pertumbuhan kuartal pertama lebih lambat dalam pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis tetap. Fed akui juga laju pertumbuhan ekonomi telah melambat dari tingkat yang solid di kuartal keempat.
Melihat pergerakan saham secara sektoral, saham energi bergerak turun tajam selama sesi perdagangan, dengan Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Natural Gas Index anjlok masing-masing 2,9 persen dan 2,4 persen.
Kelemahan substansial juga muncul di antara saham baja, seperti tercermin oleh penurunan 2,2 persen oleh NYSE Arca Steel Index. Saham perangkat lunak, emas, dan telekomunikasi juga berada di bawah tekanan jual yang besar, bergerak ke sisi negatif bersama dengan sebagian besar sektor utama lainnya
Sementara itu dalam perdagangan semalam investor juga dipengaruhi oleh beberapa rilis data AS yang mixed, dimana data pertama yaitu ADP melaporkan adanya lompatan dalam pekerjaan sektor swasta namun terjadi perlambatan signifikan dalam pertumbuhan di sektor manufaktur menurut ISM.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang