(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Jumat (03/05) posisi mata uang utama dolar AS berhasil meningkatkan performanya terhadap semua rival utama yang masih dikuasai sentimen komentar Ketua Fed Jerome Powell yang tidak akan memangkas suku bunganya. Kekuatan dolar juga datang dari laporan sektor tenaga kerja yang kuat.
Poundsterling tergelincir dari tertinggi dua minggu terhadap dolar karena keputusan BOE untuk membiarkan suku bunga tidak berubah pada 0,75% memperkuat pandangan bahwa pembuat kebijakan Inggris tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran tentang negosiasi Brexit yang sedang berlangsung. Disisi positif Bank of England menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris.
Euro anjlok terhadap dolar AS terbebani oleh data yang menunjukkan sektor manufaktur zona euro masih kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan April sekalipun indeks PMI dilaporkan naik menjadi 47,9 pada April dari 47,5 pada Maret.
Dolar juga naik terhadap yen Jepang oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS ke posisi atas 2,50 dan juga oleh liburnya pasar keuangan Jepang. Terhadap franc Swiss, dolar AS naik sekitar 0,14% setelah data menunjukkan penjualan ritel Swiss menurun pada laju tertajam dalam enam bulan di bulan Maret
Terpantau indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup menguat 0,14 persen ke posisi 97,83 setelah sempat turun ke posisi 97,51 ketika dibuka pada posisi 97,65.
Kekuatan dolar AS juga semalam disupport oleh data ekonomi AS yang sebagian besar optimis, termasuk laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan lonjakan produktivitas. Produktivitas tenaga kerja naik 3,6 persen pada kuartal pertama setelah naik 1,3 persen pada kuartal keempat.
Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan juga menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret di tengah rebound substansial dalam pesanan untuk peralatan transportasi.Pesanan pabrik melonjak 1,9 persen pada Maret setelah turun 0,3 persen pada Februari.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang