(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik di tengah perdagangan hari Senin (06/05) tumbang oleh meningkatnya kembali dalam ketegangan perdagangan AS-China pasca tweet Presiden Donald Trump yang menyatakan kenaikan tarif atas barang-barang China senilai $200 miliar.
Presiden Trump AS Kembali Ancam Perdagangan Chinahttps://t.co/SKHF2kQ3Df#forextrading #forex #saham #trading #MendingYangAsli #dolar #rupiah pic.twitter.com/sNXnMdqdXT
— vibiznews.com (@vibiznews) May 6, 2019
Perdagangan saham di China daratan anjlok dengan indeks komposit Shanghai turun lebih dari 5% ke posisi 5,19%. Di bursa Hong Kong, indeks Hang Seng tergelincir 3,31% dengan tekanan jual paling parah dari anjloknya saham-saham perusahaan peralatan telekomunikasi China seperti ZTE anjlok lebih dari 10%.
Di kawasan Pasifik perdagangan saham merosot, dimana bursa saham Australia tertekan oleh anjloknya hampir semua sektor dengan indeks ASX200 anjlok 0,85. Terkhusus saham perbankan anjlok menyusul hasil pendapatan yang lemah dari raksasa perbankan Westpac, melaporkan penurunan laba tunai 22 persen untuk paruh pertama tahun ini, tetapi masih mempertahankan dividen interimnya.
Sedangkan di perdagangan bursa saham New Zealand, indeks NZX 50 melemah 1 persen yang mendapat tekanan kuat dari anjloknya saham perbankan seperti saham Sky City dan Z Energy.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta kembali melemah, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,09 persen ke posisi 6250.75. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan finance.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang