(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik bergerak mixed selama perdagangan sesi Asia hari Selasa (07/05) di tengah ketegangan baru antara AS dan China setelah pemerintah AS mengatakan tarif barang-barang Cina akan naik pada hari Jumat (10/05).
Perdagangan saham di China daratan yang anjlok lebih dari 5% pada hari Senin, berusaha untuk melakukan pemulihan dengan indeks komposit Shanghai naik 0,32%. Sementara itu, indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong juga menguat 0,16% yang mendapat support kekuatan saham perusahaan asuransi jiwa AIA naik 1,37%.
Perdagangan saham di Jepang yang baru buka perdagangan setelah periode liburan panjang, tergelincir hampir 1,5% oleh tekanan saham indeks kelas berat Fanuc turun lebih dari 3%. Saham eksportir utama sebagian besar lebih rendah karena penguatan yen dengan saham Mitsubishi Electric anjlok lebih dari 4 persen, Canon menurun hampir 1 persen dan Panasonic turun 0,5 persen.
Demikian juga perdagangan bursa saham Korea Selatan yang buka setelah libur perdagangan sebelumnya terjun ke zona negatif dengan indeks Kospi turun 1,08% yang paling banyak ditekan oleh anjloknya saham Hyundai Motor lebih dari 1%.
Di kawasan Pasifik perdagangan saham justru terjadi pergerakan yang positif dan rebound dari perdagangan sebelumnya. Bursa saham Australia menguat signfikan oleh support kekuatan saham pertambangan dan bank oleh sentimen pengumuman RBA tidak menurunkan suku bunganya. Indeks ASX200 menguat 0,72 persen. Di perdagangan bursa saham New Zealand, indeks NZX 50 menguat 0,66 persen yang mendapat support kuat dari kuatnya saham perbankan seperti saham ANZ dan AIA.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta berhasil rebound, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,68 persen ke posisi 6298.58. Dukungan kuat indeks dipicu oleh kuatnya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan infrastruktur.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
