(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik pada perdagangan awal pekan hari Senin (13/05) masih suram di tengah ketidakpastian front perdagangan AS-China setelah tarif barang China dinaikkan hari Jumat lalu. Hampir semua indeks bursa alami profit taking setelah perdagangan akhir pekan lalu berhasil rebound.
Perdagangan saham di China Daratan anjlok dengan indeks komposit Shanghai jatuh sekitar 1% dan komponen Shenzhen turun 1,21%. Indeks melonjak Jumat lalu meskipun AS menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% untuk barang-barang Tiongkok senilai $200 miliar. Untuk bursa saham Hong Kong tutup oleh libur publik.
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang turun 0,59%, yang mendapat tekanan kuat dari anjloknya saham indeks kelas berat Softbank Group turun lebih dari 2%. Saham eksportir utama ambruk oleh penguatan kurs yen, seperti saham Panasonic turun hampir 2 persen, Mitsubishi Electric menurun 1 persen, Canon lebih rendah 0,5 persen dan Sony merosot 0,2 persen.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi anjlok cukup parah dengan penurunan 1,02% oleh tekanan jual saham-saham besar seperti saham Samsung Electronic turun 0,01 persen, saham SK Hynix turun 1,21 persen dan saham Hyundai anjlomk 0,38 persen.
Dikawasan Pasifik, indeks bursa bergerak mixed dengan bursa saham Australia yang alami pergerakan negatif sedangkan bursa saham New Zealand masih menguat. Indeks ASX 200 anjlok 0,26 persen dengan saham-saham besar anjlok, baik dari sektor tambang dan energy maupun saham perbankan besar. Indeks NZX 50 di Selandia Baru turun 0,16 persen dari perdagangan sebelumnya.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta alami pelemahan juga, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,24 persen ke posisi 6194.35. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang