(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (13/05) terpantau posisi dolar AS berusaha bergerak rebound kuat setelah 2 hari berturut terpukul hingga anjlok ke posisi terendah 4 pekan. Di tengah lemahnya perdagangan aset resiko, dolar sebagai safe haven yang liquid menjadi pilihan investor namun dibatasi oleh anjloknya imbal hasil obligasi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama sedang naik sekitar 0,1 persen menjadi 97.36 setelah dibuka pada posisi 97.29 dari penutupan perdagangan sebelumnya pada posisi 97.30. Indeks sempat turun ke posisi 97.26 di awal sesi Asia.
Membuka perdagangan pekan ini indeks dolar AS sedang mencari arah setelah dua kali anjlok berturut-turut, selalu waspada terhadap perkembangan dari negosiasi perdagangan AS-Cina.
Faktanya, pembicaraan baru-baru ini di Washington antara negosiator AS dan Cina menghasilkan sedikit optimisme dan banyak kehati-hatian. Meskipun pembicaraan akan dilanjutkan di Beijing dengan belum ada tanggalnya, pemerintah AS dapat mengenakan tarif pada semua impor produk China pada awal Agustus jika China tidak membuat beberapa konsesi.
Terpantau di pasar obligasi Eropa, permintaan atas obligasi AS meningkat sehingga membuat posisi imbal hasil obligasi Amerika semakin anjlok ke bawah posisi 2,50 persen dari posisi Asia.
Untuk perdagangan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal, indeks dolar bergerak turun lagi menuju posisi support di 97.10 – 96.85. Namun jika bergerak sebaliknya akan bergerak naik menuju posisi resisten di posisi 97.42 – 97.62.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang