(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia berakhir mixed di akhir pekan hari Jumat (17/05), dimana Bursa China Daratan jatuh di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara AS dan China.
Indeks Shanghai tergelincir 2,48% menjadi ditutup pada 2.882,30 dan indeks Shenzhen turun 3,26% menjadi ditutup pada 1.533,22
Indeks Hang Seng Hong Kong juga turun 1,16% pada 27946.46.
Investor sebagian besar mengharapkan dua kekuatan ekonomi ini mencapai kesepakatan bulan ini. Namun sebaliknya, justru AS menaikkan tarif impor Tiongkok senilai $ 200 miliar. China membalas dengan tarif lebih tinggi atas barang senilai $ 60 miliar.
Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu menyatakan darurat nasional atas ancaman terhadap teknologi Amerika. Selain itu, Departemen Perdagangan A.S. mengumumkan penambahan Huawei Technologies dan afiliasinya ke Daftar Entitas Biro Industri dan Keamanan (BIS), sehingga lebih sulit bagi raksasa telekomunikasi China untuk melakukan bisnis dengan perusahaan A.S.
Sedangkan indeks Nikkei 225 di Jepang menambahkan 0,89% menjadi ditutup pada 21.250,09, sementara indeks Topix naik 1,09% menjadi berakhir pada 1.554,25 karena sebagian besar sektor menguat. Saham Sony melonjak 9,89% setelah perusahaan mengumumkan pembelian kembali $ 1,83 miliar dan kemitraan baru dengan pesaing Microsoft.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,58% menjadi ditutup pada 2.055,80.
Indeks ASX 200 Australia menambahkan 0,59% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 6.365,30.
Semalam di Wall Street, indeks utama ditutup lebih tinggi untuk hari ketiga berturut-turut. Keuntungan di Amerika Serikat datang di belakang pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi A.S. Housing starts untuk April melampaui ekspektasi sementara klaim pengangguran mingguan turun lebih dari yang diperkirakan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan memperhatikan perkembangan ketegangan perang dagang AS yang terus berlangsung. Juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati data Michigan Consumer Sentiment Mei yang jika terealisir naik, akan menguatkan bursa Wall Street.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting