(Vibiznews – Forex) – Dolar AS sedang stabil di dekat tertinggi 2-1/2 pekan pada perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (21/05), didukung oleh kenaikan imbal hasil AS yang lebih tinggi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-China dapat memburuk setelah tindakan keras Washington terhadap China Huawei Technologies.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama menguat 0,07 persen di 98.00 setelah dibuka pada posisi 97.96 dan sempat turun ke posisi 97.91. Perdagangan sesi sebelumnya ditutup pada posisi 97.95 yang retreat dari rally sebelumnya.
Pasar ekuitas global telah terpukul minggu ini, dengan harga saham pembuat chip jatuh setelah AS bergerak melawan Huawei.Google telah memotong Huawei dari bisnis yang melibatkan transfer perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan teknis, mematuhi perintah Presiden Donald Trump yang memblokir penjualan atau transfer teknologi AS ke Huawei.
Kondisi safe haven ini dimanfaat dolar AS sebagai aset safe haven yang paling liquid dibandingkan dengan yen Jepang dan juga emas batangan. Selain itu dolar juga ditopang oleh menguatnya imbal hasil obligasi AS mendekati 2,40%.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa terlalu dini untuk membuat keputusan tentang dampak perdagangan dan masalah tarif terhadap kebijakan moneter. Hal ini memberikan pandangan bahwa Fed tidak akan menurunkan suku bunganya seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Untuk pergerakan dolar selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks dolar diperkirakan akan naik ke posisi resisten di posisi 98.10 – 98.90. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menuju supportnya di 97.87 – 97.10.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang