Bursa Asia 22 Mei Mixed; Bursa China Tertekan Perang Dagang

885

(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia berakhir mixed pada hari Rabu (22/05), dimana bursa Tiongkok merosot dengan masih berlanjutnya ketegangan perdagangan AS dan China.

Bursa Saham di daratan China turun tipis, dengan indeks Shanghai turun 0,49% menjadi 2.891,70 dan indeks Shenzhen turun 0,506% menjadi 1.540,85.

Saham perusahaan teknologi pengawasan China Hikvision turun 5,54% setelah New York Times melaporkan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan pembatasan pada kemampuan perusahaan untuk membeli teknologi Amerika.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik sekitar 0,18% pada 27705.94.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik menjadi ditutup pada 21.283,37 karena saham Fast Retailing naik. Di sisi lain, indeks Topix tergelincir 0,26% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1.546,21.

Di Korea Selatan, indeks Kospi pulih dari penurunan sebelumnya untuk ditutup 0,18% lebih tinggi pada 2,064,86, dengan saham Samsung Electronics naik 0,81%.

Di Australia, indeks ASX 200 menambahkan 0,16% menjadi ditutup pada 6.510,70.

Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average naik 197,43 poin menjadi ditutup pada 25.877,33. Indeks S&P 500 menambahkan 0,9% untuk mengakhiri hari perdagangan di 2.864,36, sedangkan indeks Nasdaq ditutup 1,1% lebih tinggi pada 7,785.72.

Pergerakan itu terjadi setelah AS sementara melonggarkan pembatasan raksasa telekomunikasi China Huawei.

Departemen Perdagangan mengatakan Senin malam bahwa akan memungkinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan Amerika untuk mempertahankan jaringan yang ada dan menyediakan pembaruan peranti lunak untuk handset Huawei yang ada hingga 19 Agustus. Langkah ini berusaha untuk meminimalkan gangguan bagi pelanggan perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia. Pembatasan awal khawatir investor bahwa perang perdagangan AS-China yang sedang berlangsung semakin intensif.

Namun ketegangan masih tetap ada di antara dua kekuatan ekonomi ini. Presiden Tiongkok Xi Jinping mengisyaratkan tidak akan ada akhir dari perang dagang dalam waktu dekat. Duta Besar China untuk AS juga mengatakan kepada Fox News pada hari Selasa bahwa Washington sering berubah pikiran dalam negosiasi perdagangan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan memperhatikan perkembangan ketegangan perang dagang AS yang terus berlangsung.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here