(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia berakhir mixed pada awal pekan Senin (27/05) dengan investor mencermati perkembangan kunjungan kenegaraan Presiden AS Donald Trump ke Jepang serta hasil dari pemilihan parlemen Eropa.
Di China daratan, indeks Shenzhen naik 2,506% menjadi ditutup pada sekitar 1.533,52 dan indeks Shanghai naik 1,38% menjadi ditutup pada sekitar 2.892,38.
Namun di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,24% pada 27288.09.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,31% menjadi ditutup pada 21.182,58, dengan saham Fast Retailing naik 1,33%. Topix juga naik 0,38% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1,547.00.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir menjadi ditutup pada 2.044,21.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia juga mengakhiri hari perdagangannya sedikit lebih rendah pada 6.451,90.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang, di mana dia sebelumnya mengatakan Tokyo memiliki keuntungan besar atas Washington selama bertahun-tahun.
Presiden mengatakan Tokyo dan Washington “semakin dekat” dengan kesepakatan yang akan mengatasi defisit perdagangan A.S. AS memiliki defisit barang dan jasa sebesar $ 56,8 miliar dengan Jepang pada tahun 2018, menurut Perwakilan Dagang AS. Kunjungan Trump datang di tengah ancaman kemungkinan tarif otomatis AS terhadap pembuat mobil Jepang dan Eropa.
Di Eropa, hasil awal menunjukkan fragmentasi yang lebih besar di Parlemen Eropa selama lima tahun ke depan. Pemilihan tahun ini sangat relevan karena lonjakan partai anti-UE dan nasionalis di seluruh wilayah. Partai-partai pro-UE akan berpegang pada dua pertiga kursi di Parlemen UE, tetapi lawan nasionalis mereka juga telah membuahkan hasil yang mantap.
Partai Brexit Inggris yang baru dibentuk dengan nyaman mengalahkan dua partai utama negara itu dalam pemilihan parlemen Eropa, menurut hasil awal.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mengikuti perkembangan bursa Wall Street yang jika kuat dengan adanya kunjungan Trump ke Jepang, maka akan mendukung bursa Asia juga.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting